Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Kepulauan Seribu Dalami Kemungkinan Ikan-ikan Terdampar akibat Konsumsi Plankton Beracun

Kompas.com - 02/12/2022, 11:27 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu sedang meneliti kemungkinan ratusan ikan terdampar akibat memakan plankton beracun.

Pasalnya, ikan-ikan kecil yang lompat ke daratan beberapa hari lalu di Pantai Mutiara, Jakarta Utara dan Pulau Onrust diduga dipicu plankton dari dasar laut.

"Yang kami lakukan terhadap uji ikan apakah plankton ini sempat dimakan ikan, dia mabuk. Nah itu yang kami uji lanjutan," ujar Kasudin KPKP Kepulauan Seribu Devi Lidya saat dikonfirmasi, Jumat (2/12/2022).

Keberadaan plankton, lanjut Devi, membuat air laut keruh dan ikan menjadi mabuk. Sehingga diperlukan pendalaman kemungkinan ikan memakan jenis plankton beracun yang naik ke permukaan.

Baca juga: Air Laut Keruh Jadi Penyebab Ikan-ikan Terdampar di Pulau Mutiara

"Kan plankton ada plankton beracun, dan tidak beracun. Nah kalau plankton beracun bisa dikasih indikasi ikannya enggak bagus dimakan," ungkap Devi.

Selain menguji ikan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu pun meneliti sampel air laut di Pantai Mutiara.

Devi mengatakan, berdasarkan penelitian, standar baku mutu air di perairan itu berada di atas ambang batas.

"Ada standar baku mutu air yang di atas ambang batas," kata Devi.

Baca juga: BMKG: Fenomena Ratusan Ikan Terdampar di Pulau Onrust Bukan Pertanda Gempa dan Tsunami

Standar baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, komponen, maupun unsur pencemar yang berada di dalam air.

Hal inilah yang diduga kuat menjadi penyebab ribuan ikan kecil berloncatan keluar air hingga terdampar di daratan.

Devi melanjutkan, meningkatnya standar baku mutu air laut di Pantai Mutiara itu sendiri diduga disebabkan oleh masuknya air dari tiga sungai terdekat yang membawa material lumpur.

Material lumpur itu akhirnya membuat perairan menjadi keruh sehingga oksigen di dalam air menjadi berkurang.

Baca juga: Mengungkap Penyebab Ratusan Ikan Kecil Terdampar di Pulau Onrust, Diduga akibat Perubahan Suhu dan Bukan Terkait Gempa...

"Karena kenanya (terjadinya fenomena ikan berloncatan keluar) hanya ada di pantai dan pulau terdekat. Kalau yang agak jauh itu tidak terjadi," papar Devi.

Selain air laut di Pantai Mutiara, pihaknya juga telah meneliti sampel air laut di Pulau Onrust. Diketahui, terjadi fenomena alam yang sama di perairan pulau tersebut.

Namun, Devi menyebutkan bahwa hasil penelitian tentang air laut di Pulau Onrust belum selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com