Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Lonjakan Penumpang Bus di Terminal Kalideres Diprediksi Terjadi 29-30 Desember

Kompas.com - 06/12/2022, 14:37 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan penumpang bus antar kota dan provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat pada momen libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 diprediksi akan terjadi menjelang pergantian tahun.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memprediksi puncak lonjakan penumpang itu terjadi pada tanggal 29 dan 30 Desember 2022.

"Kalau dilihat dari datanya, puncaknya penumpang itu tanggal 29 dan 30 Desember 2022, sesudah Natal dan menjelang tahun baru," ujar Revi saat ditemui di Terminal Kalideres, Selasa.

Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Penumpang Bus AKAP di Terminal Kalideres Masih Sepi

Menurut Revi, pada momen libur Nataru tahun ini, penumpang tidak akan sebanyak seperti libur lebaran.

Apalagi, pada tahun ini, Hari Natal jatuh pada hari minggu.

"Kemungkinan penumpang agak sedikit karena jatuhnya Hari Natal ini hari minggu. Jadi tahun ini diprediksi sama dengan hari minggu-minggu biasanya," ucap Revi.

Revi memprediksi, Terminal Kalideres akan melayani penumpang sebanyak 900 hingga 1.000 orang per hari pada puncak lonjakan penumpang.

"Itu pada saat puncaknya, tapi untuk bisa di atas itu agak sulit karena yang tadi saya bilang jatuhnya Hari Natal hari minggu sehingga sama seperti hari libur biasa," tuturnya.

Baca juga: PT KAI: Tiket Kereta Api untuk Natal dan Tahun Baru Masih Banyak Tersedia, Ada 618.560

Adapun, hingga saat ini belum ada lonjakan penumpukan AKAP di Terminal Kalideres.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa Siang, pergerakan penumpang di Terminal Kalideres masih terpantau landai.

Masyarakat yang ingin berpergian ke luar kota atau provinsi menggunakan bus dari Terminal Kalideres masih belum terlihat banyak.

Belum melonjaknya penumpang bus AKAP menjelang libur Nataru 2022, dibenarkan oleh salah satu petugas di Terminal Kalideres.

"Belum ada tanda-tanda peningkatan, masih normal," kata petugas tersebut saat ditemui di Terminal Kalideres, Selasa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com