Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Bantaran Kali Ciliwung, Sampah di Aliran Sungai Sudah Jadi Pemandangan Biasa

Kompas.com - 06/12/2022, 15:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran Kali Ciliwung melewati beberapa wilayah di DKI Jakarta, salah satunya Kawasan Masjid Al-Makmur, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan.

Beberapa rumah yang ditempati warga tampak masih berada di bantaran Kali Ciliwung.

Warga setempat pun memiliki cerita tersendiri selama tinggal di bantaran yang jaraknya tak lebih dari enam meter dari Kali Ciliwung.

Seperti Yanto, misalnya.

Berbincang dengan Kompas.com pada Senin (5/12/2022), pria yang tinggal di RT 005 RW 008 itu memiliki cerita pengalamannya soal sampah.

Yanto tak menampik bahwa kerap kali melihat berbagai jenis sampah yang mengalir di Kali Ciliwung.

"Sampah-sampah pemotongan ayam, bulu bulu ayam lalu sampah sampah warga lalu barang yang tak terpakai (milik warga)," kata Yanto.

Baca juga: Kondisi Kali Ciliwung Saat Ini, Banyak Sampah Rumah Tangga hingga Karung di Aliran Sungai

Meski tak setiap hari, namun sampah-sampah itu biasa terlihat baik waktu pagi hingga sore hari.

Sampah itu tak pernah menumpuk di bantaran Kali Ciliwung tepat di Jalan Al Makmur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Pasalnya, setiap hari sampah-sampah tersebut kerap dibersihkan atau diangkut oleh petugas penanganan prasaran dan sarana umum (PPSU) kelurahan Pejaten Timur.

"Tidak ada, kalau penumpukan sampah. Kalau pun ada penumpukan warga biasanya membersihkan. Kemudian ada juga pasukan oranye," kata Yanto.

Yanto mengemukakan, beberapa kali pernah melihat orang yang sengaja membuang sampah sembarangan ke Kali Ciliwung.

Warga tersebut dipastikan bukan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kalau pun ada orang yang buang secara mendadak dari jembatan condet. Dia berlaga kayak sampah jatoh, lalu ditinggal," ucap Yanto.

Baca juga: Heru Budi Imbau Warga Tak Buang Sampah ke Kali Ciliwung: Kita Harus Cinta Sungai

Biasanya sampah yang dibuang oleh warga ke Kali Ciliwung itu nantikan dibersihkan oleh pasukan oranye apabila menyangkut di bantaran kali, atau terus mengalir ke pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.

"Tidak ada (penumpukan sampah), paling cuma mengalir saja. Kalau terjadi penumpukan itu dibersihkan setiap pagi dan sore jam 3 sore. Pagi itu sekitar jam 8," ucap Yanto.

Meski berbagai jenis sampah mengalir, namun sampah-sampah juga masih ditemukan apabila wilayah tersebut terendam banjir.

Terakhir, banjir di wilayah tersebut terjadi pada September 2022. Banjir terjadi selama tiga hari berturut-turut.

"Banjir yang terjadi kemarin September 2022 itu tiga hari berturut-turut. Banjir kalau di sini tidak pernah siang, tapi malam. Tapi kami sudah pantau," tutup Yanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com