DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan mengencarkan sosialisasi terkait pemasangan barcode pada batang pohon di wilayah Kota Depok.
Hal itu dilakukan lantaran pemasangan 1.500 barcode pohon di sepanjang Jalan Raya Margonda dan Jalan Ir Juanda masih belum banyak diketahui masyarakat.
"Karena memang baru bulan (November) kemarin pemasangannya, terutama sosialisasinya perlu digencarkan kembali," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan resminya, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Mempertanyakan Urgensi Pemasangan Barcode Pohon oleh Pemkot Depok, Akankah Sia-sia?
Terlebih, Idris berujar, Pemkot Depok akan melanjutkan pemasangan barcode di taman-taman yang ada di setiap kelurahan.
"Pemasangannya (barcode) belum selesai, khususnya di taman-taman yang setiap kelurahan itu ada taman dan pohon besar yang harus kami lindungi dan dipasang barcode," ujar Idris.
Lebih lanjut, Idris menuturkan, pemasangan barcode pada batang pohon bertujuan untuk mengenalkan identitas dan manfaatnya kepada masyarakat.
"Isinya sebenarnya lebih kepada mengenalkan nama pohon itu apa, nama ilmiahnya, dan ada unsur edukasinya juga pada masyarakat. Kemudian, umur pohon berapa, manfaat pohon dari sisi oksigen, reduksi karbon. Itu akan ketahuan," tutur Idris.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok memasang barcode di batang pohon berbagai jenis di Jalan Margonda dan Jalan Ir Juanda.
Barcode itu dipasang untuk mendata sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal jenis pohon dan beragam manfaatnya.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Konservasi DLHK Kota Depok Indra Kusuma mengatakan, pendataan seribuan pohon itu telah sesuai dengan amanat Perda Perlindungan Pohon.
"Fungsi lain bisa sebagai edukasi warga Depok untuk lebih mengenal jenis pohon dan manfaatnya sebagai penghasil oksigen," kata Indra saat dikonfirmasi, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Belum Punya Data Jumlah Pengakses, Pemkot Depok Tetap Mau Tambah 200 Barcode Pohon
DLHK Kota Depok telah memasang barcode pada 1.500 pohon di dua ruas jalan protokol tersebut. Barcode itu berisi sekumpulan data dan informasi mengenai pohon.
"Baru 1.500 pohon sudah terpasang (barcode). Di setiap barcode itu ada nama pohon, jenis pohon, nama ilmiahnya, kemampuan mereduksi karbon, menghasilkan oksigennya berapa banyak, kemudian maksimal tinggi dan umur berapa puluh tahun," ujar Indra.
Kendati demikian, Indra memastikan, pemasangan barcode itu tak mengganggu pertumbuhan pohon. Sebab, barcode dipasang menggunakan tali yang diikat ke pohon.
"Barcode dipasang dengan cara diikat, bukan dipaku, dan material barcode terbuat dari akrilik," ujar Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.