BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi berencana menyurati Dinas Kesehatan untuk membuka pelayanan dan pengecekan kondisi sopir bus jelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023.
Rencana itu disambut baik oleh sejumlah pramudi bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Induk Kota Bekasi, salah satunya adalah Amin (42)
Pramudi dari PO Primajasa jurusan Bekasi–Cikijing itu mengatakan tes kesehatan untuk pramudi diperlukan untuk memastikan dalam kondisi prima ketika membawa penumpang.
Baca juga: Kesiapan Terminal Kalideres Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Natal dan Tahun Baru
"Penginnya begitu (ada layanan kesehatan). Memang cek kesehatan di PO rutin, tapi di terminal (saat libur hari raya) juga diperlukan supaya di jalan, sopir tidak sakit," kata Amin di Terminal Induk Kota Bekasi, Rabu (7/12/2022).
Amin menyebutkan jarak tempuh yang jauh menjadi alasan ia ingin kondisi kesehatan sopir diperhatikan.
Selain itu, waktu tempuh dan stamina ekstra juga diperlukan apabila menjalani pekerjaan ketika musim libur tiba.
"4,5 jam kalau enggak macet, kalau macet 6 jam. Memang kalau sudah jadwalnya (libur hari besar), kesehatan harus benar-benar dicek," tutur Amin.
Baca juga: Harga Telur di Pasar Pademangan Timur Naik Jadi Rp 31.000 Per Kg Jelang Natal dan Tahun Baru
Terpisah, Kasie Angkutan Tidak Dalam Trayek (ATDT) Permana Sidik memastikan akan segera menyurati Dinkes.
Pihaknya akan meminta agar Dinkes Kota Bekasi mau membuka layanan pengecekan kesehatan untuk sopir bus AKAP.
Rekomendasi itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi.
"Saya pasti akan bersurat ke Dinkes, mereka bersedia atau tidak untuk pemeriksaan kesehatan. Takutnya nanti ada lonjakan setelah di bulan Januari," kata Sidik.
Sidik pengecekan kondisi kesehatan pramudi sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal buruk terutama kecelakaan ketika warga ingin berlibur.
"Ketika bus sudah tidak tersedia lagi namun penumpang menumpuk, maka bus yang baru datang, mau tidak mau harus jalan lagi. Nah, mampu atau enggak seorang sopir mengendalikan itu," ujar Sidik.
"Makanya, kami akan coba dorong Dinkes," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.