JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lukisan dan kerajinan tangan lain terpajang di bawah tiga tenda putih yang berada di M Bloc Space, Jalan Panglima Polim, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Karya tersebut menarik perhatian pengunjung M Bloc Space pada Jumat (9/12/2022) siang.
Itu adalah hasil kerajinan warga binaan dari beberapa lapas di DKI Jakarta yang sedang dipamerkan.
Kerajinan tangan itu dipajang di meja berbalut kain hitam. Karya narapidana tersebut beragam mulai dari boneka, dompet, sepatu, dan bros.
Baca juga: Chat Emosional di Ponsel Keluarga Kalideres Ditulis Dian, Berisi Curhat Percintaan dan Motivasi
Tampak di atas kerajinan tangan itu tertulis "Rutan Kelas I Pondok Bambu". Tulisan yang tertera itu untuk memperkuat bahwa barang itu merupakan hasil karya warga binaan.
"Ya silahkan barang-barangnya," teriak salah seseorang dari balik karya-karya kerajinan tangan tersebut.
Salah satu kerajinan yang menarik perhatian pengunjung adalah miniatur motor yang terbuat dari kayu. Ada berbagai jenis motor yang dibuat menjadi miniatur seperti Yamaha RX King, motor kros, dan triumph.
Meski hanya miniatur, sparepart motor kerajinan tangan itu layaknya motor aseli, seperti bentuk mesin hingga footstep.
Selain dipamerkan, kerajinan tangan warga binaan hasil pelatihan juga dijual. Pengunjung dapat membeli karya mereka dengan harga yang tertera pada setiap kerajinan.
Baca juga: Kondisi Kesehatan Budyanto Paman Keluarga Kalideres Menurun Karena Hasil Ritual Tak Sesuai Harapan
Seperti kerajinan tangan dari miniatur motor yang terbuat dari kayu ini beragam, misalnya. Karya atau produk unggulan narapidana Lapas narkotika kelas IIA Jakarta dibandrol Rp 500.000.
Selain kerajinan tangan berupa pajangan, ada juga makanan yang dibuat oleh para warga binaan. Salah satunya roti.
Kemasan roti ini tak kalah dengan yang biasa dijual di mini market pada umumnya. Bentuk dan kemasan dibuat menarik.
Tidak instan, para narapidana perlu menjalani pelatihan untuk dapat menghasilkan hasil karya seperti yang dipamerkan dan dijual sekarang.
Pelatihan itu hasil kerja sama antara Yayasan JEERA Indonesia dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI di untuk beberapa lapas dan rutan di Jakarta.
Baca juga: Pakar Psikologi Forensik Ungkap Sosok Dian yang Tewas di Kalideres, Sangat Bergantung pada Ibunya
"Dorongan saya ikuti (pelatihan) alasannya satu untuk tetap produktif dan menjadi lebih baik," ujar Fauzan, salah satu narapidana.