DEPOK, KOMPAS.com - Para orangtua murid tetap menyekolahkan anak-anak mereka di SDN Pondok Cina 1, setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok batal mengosongkan Sekolah pada Minggu (11/12/2022).
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (12/12/2022), para murid tetap mengikuti kegiatan belajar-mengajar di kelasnya masing-masing.
Kegiatan belajar mengajar itu terlihat tanpa dihadiri para guru. Akan tetapi, para guru disebut-sebut telah memberikan tugas kepada anak didiknya.
Baca juga: Tolak Dianggap Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1, Pemkot Depok: Sekolah Pengganti Sama Baiknya
Kendati demikian, para murid didampingi para relawan dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa UI, orangtua murid hingga LSM.
Di dalam kelas, para siswa terlihat tengah mengerjakan tugas yang diberikan para gurunya. Masing-masing kelas sedikitnya terdapat dua relawan yang membimbing para murid.
Orangtua murid bernama Cum mengatakan, siswa yang tetap bertahan di SDN Pondok Cina 1, menggelar kegiatan belajar mengajar tanpa dihadiri guru.
"Iya, siswa tetap sekolah di sini, tapi gurunya enggak ada. Mereka diberikan tugas dari guru, cuma didampingi relawan," ujar Cum kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Ketika Orangtua Murid Mati-matian Bertahan, Satpol PP Mundur Tak Jadi Eksekusi SDN Pondok Cina 1
Sebelumnya diberitakan, pengosongan SDN Pondok Cina 1 yang direncanakan berlangsung pada Minggu (11/12/2022) dibatalkan.
Satpol PP batal mengosongkan sekolah itu setelah diadang oleh para orangtua siswa yang menolak sekolah anaknya digusur.
Kemudian, pada pukul 12.10 WIB, petugas Satpol PP dan aparat kepolisian membubarkan diri.
Petugas balik kanan setelah kurang lebih tujuh jam mencoba masuk ke dalam area sekolah.
Baca juga: Saat Pemkot Depok Dianggap Langgar UU Perlindungan Anak karena Telantarkan Siswa SDN Pondok Cina 1
Kepala Satpol PP Kota Depok N Lienda Ratnanurdianny mengaku menarik anggotanya setelah pimpinan Pemkot Depok berdiskusi dengan para orangtua siswa.
"Pimpinan akhirnya memutuskan untuk membuka ruang dialog. Tetapi berapa orang yang berdialog dengan pimpinan," ujar Lienda ditemui di lokasi sekolah, Minggu.
Dalam dialog itu, Pemkot Depok dan pihak orangtua murid setuju berdiskusi terkait penggusuran SD Negeri Pondok Cina 1 itu di kemudian hari.
Namun, jadwal diskusi antara kedua belah pihak masih belum menemui titik terang.
Baca juga: Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1 Berlanjut, Satpol PP Tunda Pengosongan Lahan
Kuasa hukum dari orangtua murid SD Negeri Pondok Cina 1 Airlangga Julio meminta agar Pemkot Depok mengundang semua pihak secara formal, terutama yang dirugikan.
"Untuk melengkapi pertemuan ini, agar sebagai upaya formal, ada undangan resmi dari pihak Pemkot Depok kepada pihak orangtua," jelas Julio.
"Setelah kami meninjau, baru kami akan sampaikan sampaikan kepada ibu (Kasatpol PP) kapan, kami bersedia dengan semua kelengkapan itu," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.