JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek masih seputar polemik relokasi SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Depok yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan masjid agung.
Wali Kota Depok Mohamad Idris bersikeras merelokasi SDN Pondok Cina 1 demi membangun masjid agung meski mendapat penolakan dari orang tua siswa. Artikel tersebut ramai dibaca dan menjadi berita terpopuler Jabodetabek.
Kemudian, artikel tentang pengamat tata kota yang menilai pembangunan Kota Depok terpusat di Jalan Margonda juga ramai dibaca.
Dalam artikel tersebut, pengamat tata kota Nirwono Yoga menilai pembangunan masjid agung sebagai fasilitas umum di Jalan Margonda menunjukkan Pemkot Depok masih berpandangan Margonda-sentris.
Artikel tersebut pun masuk dalam deretan berita populer Jabodetabek. Berikut paparannya:
1. Wali Kota Depok Ngotot Relokasi SDN Pondok Cina 1
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyatakan akan tetap berupaya mengosongkan SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda guna melancarkan pengalihfungsian lahan tersebut untuk pembangunan masjid raya.
Hal disampaikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, dalam merespons ancaman Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang hendak menunda pengucuran dana pembangunan masjid raya.
Menurut Idris, Pemkot Depok belum menerima pernyataan resmi penundaan dana dari Pemprov Jabar.
Selengkapnya baca: Abaikan Pemprov Jabar, Idris Ngotot Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk Bangun Masjid Raya
2. Pengamat: Depok Bukan Cuma Margonda
Pengamat tata kota Nirwono Yoga mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok agar tak hanya membangun wilayah Margonda yang sudah sangat padat.
Hal itu disampaikan Yoga menanggapi rencana Pemkot Depok membangun masjid agung di lahan bekas SDN Pondok Cina 1 yang terletak di Jalan Margonda, Depok.
"Pemkot Depok sudah saatnya refocusing arah pembangunan kota Depok bergeser keluar Margonda-sentris. Depok bukan hanya Margonda," kata Yoga saat dihubungi, Minggu (11/12/2022)
Selengkapnya baca: Singgung Rencana Pembangunan Masjid Agung, Pengamat: Depok Bukan Hanya Margonda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.