Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Pastikan Pria yang Tewas Tenggelam di Pademangan Bukan Karyawannya

Kompas.com - 14/12/2022, 22:01 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom memastikan bahwa pria yang tenggelam di mainhole atau lubang galian kabel di Pademangan Timur, Jakarta Utara, bukan pegawai di perusahaannya.

Hal itu disampaikan untuk menepis dugaan bahwa korban berinisial P (37) itu merupakan petugas perbaikan kabel Telkom.

"Bukan, bukan dari Telkom. Kalau Telkom, terkait pekerjaan pasti ada surat izin safety, bawa pompa, bawa kipas, linggis, dan dikawal sama patroli dari Telkom," ungkap Team Leader Corrective Maintenance PT Telkom Akses Jakarta Utara Samin saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Jasad Pria Tenggelam di Lubang Galian di Pademangan Terlilit Kabel, Petugas Sempat Kesulitan Evakuasi

Samin menegaskan, tak ada kerusakan pada kabel fiber optik yang berada di kawasan tersebut. Kalau pun ada perbaikan, maka pihak Telkom akan datang secara resmi.

"Makanya dari Telkom enggak ada yang ke sini, enggak ada kerusakan, enggak ada penambahan (kabel) baru," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, P ditemukan meninggal dunia pukul 15.46 WIB, setelah petugas gabungan melakukan upaya pencarian sejak sekitar pukul 06.00 WIB pagi.

"Pada pukul 15.46 WIB, korban berhasil kita angkat keluar dari air," ungkap Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Abdul Wahid.

Baca juga: Jasad Pria Tenggelam di Lubang Galian Kabel Telkom Pademangan Berhasil Dievakuasi

Proses pencarian pun dinyatakan selesai pukul 16.00 WIB. Sehingga, total waktu pencarian terhadap korban dilakukan dalam kurun waktu 10 jam.

Jenazah korban yang tenggelam pada pukul 23.00 WIB, Selasa (13/12/2022), ditemukan di dasar lubang dengan posisi tangan terlilit kabel.

"Dia (korban) terhalang, ada tangannya yang melilit kabel sehingga ketika kami tarik agak susah," jelas Wahid.

"Oleh sebab itu, di operasi yang terakhir kami menurunkan satu penyelam lagi, kami posisikan agar korban diangkat secara utuh," sambung dia.

Jenazah korban yang sudah berhasil diangkat dari dalam gorong-gorong kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com