BEKASI, KOMPAS.com - Kolonel (Pnb) Tituler Abdullah Djokomono, begitu orang-orang mengenalnya.
Beliau adalah segelintir dari warga sipil di Indonesia yang menerima pangkat militer kehormatan Tituler karena jasa-jasanya untuk negara Indonesia.
Pangkat Tituler adalah pangkat yang diberikan kepada warga negara yang sepadan dengan jabatan keprajuritan yang dipangkunya, serendah-rendahnya Letnan Dua.
Cucu dari almarhum Kolonel Abdullah Djokomono, Didit Adiputro menuturkan, kakeknya merupakan pilot senior yang sudah terbang sejak tahun 1960.
Di masa itu, Abdullah sudah banyak terlibat dalam berbagai operasi untuk kepentingan negara, baik itu operasi militer atau operasi intelejen.
Baca juga: PJLP Berusia 58 Tahun: Kasih Kami Kesempatan, Jangan Mendadak Putus Kontrak...
Didit bercerita, kakeknya bahkan pernah diminta untuk membawa pasukan dalam operasi Dwikora dan Trikora.
"Dia itu kan seorang penerbang sipil, dulu penerbang muda di tahun 1960-an. Nah, ketika waktu masih di era revolusi terutama pada saat tahun 1960-an itu, Indonesia masih sedikit penerbang, baik angkatan udara atau penerbang sipil," ujar Didit saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/12/2022).
Karena keterbatasan jumlah penerbang andal, kakeknya pun diminta untuk membantu TNI Angkatan Udara dalam berbagai operasi militer di beberapa tempat.
Didit mengatakan, kakeknya pernah ikut membantu dua operasi besar di Indonesia, yakni Operasi Dwikora dan Operasi Trikora.
"Dari operasi itu, akhirnya kakek berkenalan dengan Jenderal Benny Moerdani," tuturnya.
Baca juga: Polda Metro Deklarasi Kawasan Bersih Narkoba, Kampung Boncos Ganti Nama Jadi Kampung Kiapang
Di tahun 1966, berkat jasanya membantu berbagai operasi militer di Indonesia, Presiden Soeharto memberi Abdullah Djokomono penghargaan Satyalencana Satya-Dharma.
Tahun demi tahun kemudian berlalu. Berkat kemampuannya mengendalikan burung besi, Abdullah Djokomono pun menjadi orang pertama di Indonesia yang mampu menerbangkan pesawat Boeing 707.
"Eyang kemudian jadi instructor, jadi pilot Boeing 707. Dia pilot penerbang pertamanya, nah saat itulah, di era Presiden Soeharto, Eyang menjadi pilot kepresidenan," jelas Didit.
Selama menjadi orang kepercayaan Jenderal Benny Moerdani, Abdullah Djokomono juga pernah diminta untuk membantu Operasi Seroja di Timor-timor.
Tugasnya, tentu saja membantu menerbangkan pesawat untuk membawa pasukan terjun payung.
Baca juga: Polisi: ART Asal Pemalang Disiksa karena Tak Sengaja Pakai Celana Dalam Majikan