Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Cara Warkop 24 Jam di Pondok Kelapa Antisipasi Tindak Kejahatan Tanpa CCTV

Kompas.com - 16/12/2022, 13:39 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Warkop Berkah Agunsi, Ngkusnadi, punya cara mengantisipasi tindak kejahatan tanpa menggunakan kamera CCTV di lokasi usahanya, di Jalan Lampiri Raya, Kelurahan Pondok Kelapa.

"Selama sekitar lima tahun ini, jaga warkop selalu tetap aman, sih. Mungkin karena selalu ada yang jaga, dan selalu ada pembeli," tutur pemilik warkop yang beroperasi selama 24 jam ini di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (16/12/2022).

Sejak pertama kali dibuka, Ngkusnadi sudah memutuskan bahwa warkop akan beroperasi selama 24 jam.

Selain tidak pernah membiarkan warkopnya dibegal atau kemalingan, Ngkusnadi pun bisa membela dirinya sendiri.

Baca juga: Merasa Kawasannya Aman, Pemilik Warkop di Pondok Kelapa Belum Mau Pasang Kamera CCTV

Sandi, pria yang bekerja sebagai penjaga di warkop milik Ngkusnadi, menambahkan bahwa mereka sudah mengakrabkan diri dengan warga dan lingkungan sekitar.

Menurut dia, mengakrabkan diri sangatlah penting, meski menurut Sandi kawasan tempat Ngkusnadi mendirikan warkop dirasa aman.

"Akrabin diri untuk adaptasi. Kalau sudah akrab, ada apa-apa jadi gampang," tuturnya.

Keramaian menciptakan rasa aman dan nyaman

Ngkusnadi mengatakan bahwa keramaian juga membantu menciptakan rasa aman dan nyaman di area warkop dan sekitarnya.

Inilah mengapa baik Ngkusnadi maupun Sandi tidak merasa takut bekerja di warkop yang beroperasi selama 24 jam.

"Enggak takut karena di sini banyak temannya (sesama penjual). Sering ada tukang makanan di gerobak kayak nasi goreng yang lewat malam-malam," jelas Ngkusnadi.

Baca juga: Polisi Imbau Warkop 24 Jam Pasang CCTV, Pemilik Warkop: Kalau Dikasih Gratis Enggak Apa-apa

Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) juga masih suka berjulan di sekitar area warkop, dan ada pedagang lain yang masih berjualan hingga pukul 02:00 WIB.

Ngkusnadi melanjutkan, warkop yang dijaganya bersama Sandi pun selalu lebih ramai pengunjung pada malam hari.

"Selalu ramai, tapi enggak nentu. Gimana mood orang-orang. Tapi paling ramai itu malam jam 02:00 WIB, pas orang-orang "pertokoan" udah pada tutup," ungkapnya.

Imbauan pasang CCTV

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Kompol Mashuri menjelaskan, imbauan pemasangan kamera CCTV di dalam maupun luar warkop adalah mengantisipasi adanya tindakan kejahatan.

Dihubungi pada Selasa (13/12/2022), ia melanjutkan bahwa keberasaan kamera CCTV dapat merekam peristiwa yang ada di sekitar, termasuk aksi kejahatan.

Aksi pelaku kejahatan yang terekam kamera CCTV juga dapat memudahkan penyidik dalam melakukan proses penyelidikan.

"Terus imbauan lain, koordinasi kemanan terdekat sehingga nanti ada patroli, dan apabila terjadi hal yang mencurigakan, hubungi polisi terdekat," kata Mashuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com