Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga Bencana Hidrometeorologi, Heru Budi Pastikan Kesiapan Stasiun Pompa di Waduk Pluit Timur

Kompas.com - 18/12/2022, 05:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi geografis DKI Jakarta yang berada di wilayah hulu, berdekatan dengan pantai dan banyak dialiri sungai membuat Ibu Kota tak bisa lepas dari potensi bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi saat musim hujan di antaranya banjir, angin kencang, pohon tumbang, jalanan licin, hingga genangan.

Menghadapi situasi tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menggelar koordinasi kesiapan menghadapi bencana hidrometeorologi pada 2022-2023.\

Baca juga: Antisipasi Banjir di Ciracas, Pemkot Jaktim Buat Embung di Kelurahan Susukan

Heru berujar, Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi potensi bencana ini.

"Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Ibu Kota," tutur Heru, dikutip dari Jakita, Minggu (18/12/2022).

Untuk memastikan persiapan menghadapi dampak hujan deras, Heru meninjau sejumlah infrastruktur pengendali banjir, salah satunya Stasiun Pompa di Waduk Pluit Timur, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut Heru, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan infrastruktur pengendali banjir berjalan optimal dan memastikan semua instalasi listrik berfungsi.

Adapun Stasiun Pompa Pluit Timur merupakan salah satu infrastruktur penting untuk drainase Jakarta. Setidaknya saat ini ada 10 pompa air yang ada di kawasan Waduk Pluit tersebut.

Adapun Stasiun Pompa Pluit Timur ini memiliki fungsi sebagai sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang mampu menampung debit air sebesar 34 meter kubik per detik.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi hingga Februari 2023, DKI Jakarta Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun juga melakukan sejumlah upaya untuk menangani bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Moh Insaf, pihaknya terus memantau prakiraan cuaca.
Selain itu, BPBD DKI juga memantau peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait curah hujan hingga kecepatan angin.

"BPBD DKI juga menyiagakan 276 personel di tiap wilayah untuk mengantisipasi bencana akibat cuaca ekstrem," ujar Insaf saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/11/2022).

BPBD juga disebut berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk pemantauan tinggi muka air.

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Dipastikan Berlanjut, Pakar: Heru Punya Pengalaman Saat Benahi Taman Waduk Pluit

Kemudian, bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk pemangkasan pohon tua yang rawan tumbang jika terjadi hujan maupun angin kencang.

Berdasarkan pernyataan Insaf, prediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2023.

(Penulis : Zintan Prihatini | Editor : Larissa Huda, Novianti Setuningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com