JAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan yang akan mengunjungi kawasan wisata Kepulauan Seribu diimbau tak menyelam saat air laut berubah warna menjadi hijau.
Kondisi air laut yang berubah warna mengindikasikan ada peningkatan populasi alga secara cepat dan drastis, dapat menimbulkan keracunan serta gatal-gatal pada kulit manusia.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu Devi Lidya mengatakan, peningkatan populasi fitoplankton atau alga secara cepat, yang dikenal dengan istilah harmful algal bloom (HAB), diduga jadi salah satu penyebab ribuan ikan terdampar di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Ribuan Ikan Lompat-lompat di Pulau Bidadari, Ini Dugaan Penyebabnya
Terdamparnya ribuan ikan itu perlu diwaspadai wisatawan ketika akan menyelam di perairan Kepulauan Seribu.
"Mungkin kalau air laut masih hijau dan keruh, sebaiknya tidak berenang dulu," kata Devi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2022).
Mengutip laman lipi.go.id, HAB adalah fenomena terjadinya peningkatan populasi fitoplankton secara cepat dan drastis (blooming).
Peningkatan fitoplankton dapat mengakibatkan kematian massal organisme akuatik, menimbulkan keracunan pada manusia, serta penurunan kualitas perairan.
"Kalau (air laut) keruh kan juga tidak nyaman berenang," imbuh Devi.
Baca juga: Ada 4 Kuintal, Ikan Tembang yang Terdampar di Pulau Bidadari Disebut Aman Dikonsumsi
Air laut yang berwarna kehijauan, kata Devi, teridentifikasi di Pulau Onrust, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari.
Tiga pulau ini juga jadi tempat ikan-ikan kecil terdampar beberapa waktu yang lalu.
"Kami sedang melakukan uji laboratorium dari sampel air yang diambil dari pulau-pulau tersebut," katanya.
Fenomena ikan terdampar ke daratan juga sempat terjadi di Perairan Kepulauan Seribu pada 29 November 2022.
Berdasarkan rekaman video yang diperoleh Kompas.com dari salah satu warga, ikan-ikan kecil itu tampak terkapar di pinggir dermaga.
"Panen ikan, panen ikan. Ikan pada naik, ini adalah rezeki di Onrust," ujar perekam video yang tak diketahui identitasnya tersebut, dikutip Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Ratusan Ikan yang Terdampar di Pulau Onrust Diduga Kekurangan Oksigen karena Hal Ini
Fenomena tak biasa itu disikapi Sudin KPKP Kepulauan Seribu dengan melakukan uji sampel di laboratorium.