Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Katolik Santa Maria De Fatima, Jejak Peninggalan Kapitan Asal China

Kompas.com - 26/12/2022, 05:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Gereja Santa Maria de Fatima, Jalan Kemenangan III Nomor 47, Glodok, Jakarta Barat, sangat kental dengan arsitektur China.

Usut punya usut, gereja ini dulunya kompleks rumah seorang kapitan pada era Batavia bermarga Tjioe.

Setidaknya, itulah yang disebut Adolf Heuken SJ, dalam bukunya, Gereja-gereja Tua di Jakarta (Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta 2003).

Berdasarkan arsip harian Kompas, gereja ini merupakan satu dari lima bangunan berasitektur China yang terletak dalam satu kompleks.

Bangunan paling depan adalah pintu gerbang dengan ruang jaga dan ruang pemujaan. Dulu, setelah melintas pintu gerbang ini terdapat lahan terbuka berlantai batu pipih segi empat.

Sebagian lahan dibuat taman. Pada bulan-bulan tertentu, lahan ini bisa berfungsi sebagai arena tontonan atau pesta terbatas kalangan elite China.

Baca juga: Heru Budi Pantau Persiapan Misa Natal di Gereja Katedral

Setelah dijadikan bangunan gereja, lahan terbuka di antara pintu gerbang luar dan pintu depan bangunan utama dijadikan gedung gereja.

”Karena pintu depan rumah utama dijadikan altar dan diletakkan tabernakel, pintu depan dilepas dan diganti tembok. Pintu baru dibuat di sisi kiri dan sisi kanan altar dengan dua daun pintu berasal dari pintu lama di tengah,” papar Pastur Yonas SX, salah satu pastor Gereja Santa Maria de Fatima kepada harian Kompas.

Bagian bangunan rumah utama berlantai dua sang kapitan dan rumah lain di bagian belakang, kini menjadi pastoran (tempat tinggal para pastor).

Yonas menyebut, salah seorang keluarga setingkat cucu dari istri pertama kapitan adalah keluarga terakhir yang tinggal di kompleks ini, tepatnya di rumah bagian belakang.

"Seorang perempuan, anggota keluarga ini, kabarnya menjadi biarawati Ordo Ursulin,” kata Yonas.

Baca juga: 12 Gereja Tertua di Indonesia, Bisa Dikunjungi Saat Libur Natal

Tempat tinggal selir

Bangunan di sayap kiri dan sayap kanan yang merupakan rumah utama yang dulu tempat tinggal belasan selir sang kapitan.

Bangunan tersebut kini dijadikan ruang pertemuan dewan paroki dan aula untuk bermacam kegiatan gereja.

Lantai dua rumah utama sang kapitan itu kini menjadi ruang kerja dan tempat tinggal Yonas.

Dari sana jelaslah rumah utama didirikan di tengah bangunan memanjang berbentuk tapal kuda yang adalah rumah para selir (di sayap kiri dan sayap kanan) serta bangunan belakang tempat kediaman kerabat lain sang kapitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com