Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Mie Gacoan Serpong Tangsel Diduga Rusak Segel Resto demi "Grand Opening"

Kompas.com - 05/01/2023, 09:07 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pengelola Mie Gacoan Serpong diduga sengaja merusak segel yang dipasang Satpol PP Tangsel demi bisa beroperasi lebih cepat.

Hal itu dinyatakan Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tangsel Taufik Wahidin.

Dugaan tersebut muncul lantaran Satpol PP Kota Tangsel merasa belum pernah membuka segel yang telah mereka pasang.

Baca juga: Tak Berizin, Resto Mi Gacoan Serpong Disegel Sebelum Buka

"Justru segel saya (Satpol PP) masih segel. Saya merasa segel itu belum dibuka. Belum dibuka segel saya, belum. Oh berarti dirusak segel kami itu ya," ujar Taufik kepada wartawan, Rabu (4/1/2023) malam.

"Intinya saya belum buka segel itu. Kalau dia (buka) itu, dia berarti merusak segel Satpol PP," lanjut Taufik.

Taufik menjelaskan, Mie Gacoan Serpong disegel pada 21 Desember 2022 lalu karena belum mengantongi perizinan.

Baca juga: Mie Gacoan Serpong Akan Grand Opening, Satpol PP: Kami Belum Buka Segelnya!

Kemudian, syarat untuk membuka segel adalah pengelola Mie Gacoan Serpong harus bisa menunjukkan terlebih dahulu surat perizinan tersebut.

Adapun pembukaan segel hanya boleh dilakukan oleh yang memasang segel itu sendiri, yaitu Satpol PP Kota Tangsel.

Akan tetapi, hingga saat ini pihak Satpol PP Tangsel merasa belum menerima surat izin tersebut dari pihak pengelola.

"Dia sudah mengurus izin itu, sedang berproses. Tapi izin itu belum keluar. Kalau kita buka segel kan dia harus bisa menunjukan izin itu, baru segel dia kita buka. Cuma sampai saat ini kita belum lihat itu fisik izinnya," jelas Taufik.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu malam, segel dari Satpol PP Tangsel tampak sudah tidak terpasang lagi di resto Mie Gacoan Serpong.

Lampu resto terlihat sudah menyala, bahkan terdapat spanduk menempel bertuliskan "Grand Opening Mie Gacoan Tangerang-Puspitek 6 Januari 2023".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com