JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas perempuan korban mutilasi oleh pria bernama M Ecky Listiantho (34) yang potongan jasadnya dibungkus di kantong plastik hitam dan disimpan di dalam boks kontainer akhrinya terungkap.
Korban diduga Angela Hindriati Wahyuningsih. Perempuan berusia 51 tahun itu sebelumnya disebut oleh keluarganya hilang sejak dua tahun lalu atau tepatnya Mei 2019.
Turyono, kakak Angela, mengatakan bawa saat itu keluarga sempat menemui Ecky dalam proses pencarian Angela. Pertemuan itu berlangsung di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Teka-teki Mutilasi Angela dan Pencarian Petunjuk dari Makam Anaknya
"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono pada Jumat (6/1/2023).
Keluarga menemui Ecky setelah mendapatkan informasi dari teman Angela yang saat itu sama-sama bekerja di salah satu supermarket. Temannya menyebutkan bahwa Angela sedang dekat dengan Ecky.
Turyono mengatakan, tidak ada pembicaraan lain saat bertemu dengan Ecky selain mencari Angela. Saat itu, Ecky juga mengaku bahwa dia juga sedang mencari Angela.
Baca juga: Sosok Ecky Si Pemutilasi di Lingkungan Kontrakan, Cuek dan Tak Pernah Bersosialisasi
"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.
Saat itulah Angela pergi tanpa kabar sampai akhirnya polisi mengabarkan bahwa telah diduga menjadi korban mutilasi dengan jasad yang disimpan di dalam rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (29/12/2022).
Penemuan diduga jasad Angela itu bersamaan dengan ditangkapnya Ecky yang sebelumnya dilaporkan oleh istrinya telah hilang ketika sedang pamit untuk ke bank pada Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Sebelum Ditangkap, Ecky Sempat Makan di Kamar Tempat Ia Menyimpan Mayat Korban Mutilasi
Namun, untuk memastikan jasad tersebut merupakan Angela, penyidik Polda Metro Jaya melakukan pencocokan DNA dengan mengambil sampel dari almarhum anaknya, Anna.
Sebagai informasi, Anna meninggal dunia pada saat usia 15 tahun pada 2018. Anna meninggal dunia diduga karena bunuh diri dengan melompat dari salah satu apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Anna dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Ya, pembongkaran makam (permintaan polisi) untuk cek DNA. Katanya masih beberapa persen gitu," kata Turyono di TPU Kampung Kandang, Kamis.
Baca juga: Korban Mutilasi di Bekasi Diduga Bernama Angela, Makam Anaknya Dibongkar untuk Tes DNA
Sementara itu, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, penyidik sampai saat ini tengah memastikan identitas korban mutilasi.
"Kalau identitas mayat sudah firm, maka kami akan memberikan penjelasan lanjutan secara komprehensif," kata Hengki.
"Jenazah ini di perkirakan lama, oleh karenanya tingkat kesulitan cukup tinggi. Perlu ketelitian dan hati-hati," sambung Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.