Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Bingung Hilangkan Jejak Pembunuhan, Ecky Pilih Mutilasi Angela, lalu Simpan Potongan Mayatnya di Boks Kontainer

Kompas.com - 10/01/2023, 07:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - M Ecky Listiantho (34), pelaku mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih (54) di Tambun, Bekasi, diduga kebingungan dalam menghilangkan jejak pembunuhannya.

Dugaan itu disampaikan oleh Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel ketika dikonfirmasi, Minggu (8/1/2023).

"Mutilasi adalah siasat untuk menghindari pertanggungjawaban pidana, yaitu dengan menghilangkan barang bukti (tubuh korban)," kata Reza.

Lalu, Reza menduga Ecky tetap kebingungan untuk menghilangkan jasad Angela setelah mutilasi dilakukan.

Baca juga: Diburu! Sosok Jagoan yang Berani Pasok Sabu ke Kombes Yulius

Hal itu lah yang menyebabkan Ecky tak kunjung membuang jasad Angela, dan hanya menutupi bau busuknya dengan bubuk kopi.

"Karena itulah potongan tubuh korban disimpan. Karena pada dasarnya bukan penjahat profesional. Jadi, dia sebatas memikirkan misi pertama kejahatan, yakni eksekusi," terang Reza.

Reza mengatakan bahwa Ecky tidak memikirkan "misi" kedua, yaitu menghindari tanggung jawab hukum.

"Akibatnya, begitu korban tewas, ya 'sudah'. Malah bingung sendiri," kata Reza.

Baca juga: Babak Baru Kehidupan Eny dan Tiko: Rumah Kembali Diterangi Cahaya hingga Ditawari Pekerjaan Bergaji Tinggi

Ecky mutilasi jasad Angela agar muat dimasukkan ke boks kontainer

Ecky memutuskan memutilasi jasad Angela usai membunuhnya agar dapat dimasukkan ke boks kontainer.

Kanit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy menjelaskan bahwa Ecky diduga membunuh Angela dengan cara dicekik.

Setelah itu, Ecky pun meninggalkan jasad Angela di rumah kontrakannya sambil memikirkan cara untuk menguburkannya agar tidak diketahui pihak lain.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Ecky Pelaku Mutilasi: Tertekan dan Belum Banyak Bicara

"Pikiran pelaku pada saat itu berniat untuk menguburkan dan akhirnya dicoba dimasukkan di dalam boks kontainer," ujar Tommy saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).

Setelah satu pekan memikirkan berbagai cara, kata Tommy, Ecky akhirnya memutuskan untuk memotong jasad korban menjadi beberapa bagian.

Ecky kemudian membungkusnya menggunakan plastik untuk meredam bau yang keluar, lalu memasukannya ke dalam boks kontainer.

"Karena jasad korban tidak muat bila dimasukkan ke dalam boks kontainer akhirnya diputuskan untuk memutilasi jasad korban," kata Tommy.

Jasad Angela dimutilasi dengan gergaji mesin

Baca juga: Mantan Kekasih Ungkap Ecky Si Pemutilasi Punya Kecenderungan Dekati Wanita Berusia Matang

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim kedokteran forensik dan laboratorium forensik, jasad Angela dimutilasi menggunakan gergaji mesin.

Aksi itu dilakukan Ecky di dalam kamar kontrakan pada siang hari ketika para tetangganya tidak berada di rumah karena bekerja.

"Dimutilasi siang hari pada saat tetangga pada enggak ada, pada kerja. Setelah itu jasad dibungkus plastik lalu dimasukan dalam kontainer," ungkap Tommy.

(Penulis : Nabilla Ramadhian, Tria Sutrisna | Editor : Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com