JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Simbolon (50) mengatakan tawuran di Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Selasa (10/1/2023) malam memakan korban jiwa.
Dari informasi yang dia dapatkan, korban tewas karena terkena sabetan celurit.
"Korban tewas dibacok. Enggak lihat langsung saya, sudah masuk ke dalam bengkel. Dibacoknya ada empat orang, korbannya satu orang doang yang kena," tutur dia ketika ditemui di bengkelnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Terlibat Tawuran, Seorang Pelajar di Tangerang Luka-luka Telinga hingga Tangannya
Meski bersembunyi, Simbolon memperhatikan tawuran tersebut dari dalam bengkelnya. Ia mengatakan, ketika dibacok, korban masih bisa bangun dan berlari.
Namun, korban yang sedang berlari tiba-tiba langsung jatuh beberapa meter dari tempat ia dibacok.
"Yang ngebacok langsung kabur tapi kalem, enggak buru-buru, malah ngacungin celurit. Pokoknya kita takut," tutur Simbolon.
Berdasarkan kesaksian pria yang lokasi bengkelnya tepat di depan TKP ini, ada puluhan orang yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Namun, tidak semuanya maju ke area sekitar bengkel Simbolon.
"Motor ditaruh di seberang. Di sini mah sering tawuran, rumah kita aja kaca pecah-pecah," ujar Simbolon.
Tawuran diperkirakan terjadi mulai pukul 22.00 WIB. Namun, aksi pembacokan terjadi pukul 23.00 WIB.
Menurut keterangan Simbolon, orang yang membacok rata-rata membawa celurit berukuran besar.
Baca juga: Bacok Lawan Saat Tawuran, Tiga Pelajar Ditangkap Polisi di Tangerang
"Kalau yang dari pihak kebacok bawa pentungan, stik golf, samurai, jadi enggak semua celurit," kata Simbolon.
"Itu rata-rata masih anak SMA, tapi mungkin ada yang nyaru (menyamar) jadi anak SMA. Rata-rata sih pakai celana SMA," imbuh dia.
Setelah dibacok, korban langsung ditolong oleh teman-temannya dan dibawa ke RS Hermina Jatinegara.
Setelah kejadian, darah berceceran di titik pembacokan korban.