JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, memberikan diskon hingga sebesar 70 persen untuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Program tersebut berlaku sejak 15 Januari 2023 sampai 31 Maret 2023.
Pemkot Tangerang merinci potongan 70 persen berlaku bagi surat pemberitahuan pajak terutang perdesaan dan perkotaan sampai tahun 2014.
Dikutip dari Kompas.id, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menuturkan, keringanan pajak di Kota Tangerang menjadi upaya untuk menekan laju inflasi.
Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai KTP, Disperindag Tangerang Belum Dapat Pemberitahuan Resmi
Diharapkan partisipasi warga untuk membayar pajak daerah meningkat sehingga berdampak pada tumbuhnya ekonomi daerah.
”Keringanan pajak menjadi ikhtiar bersama menekan laju inflasi. Saat ini inflasi Kota Tangerang sebesar 4,56 persen, terendah se-Banten,” ujar Arief, Selasa (17/1/2023).
Badan Pendapatan Daerah Kota Tangerang mencatat pendapatan pajak daerah pada tahun 2021 tercapai sebesar Rp 1,46 triliun dari target Rp 1,57 triliun.
Adapun realisasi tahun 2022 untuk PBB sebesar Rp 514 miliar dan BPHTB Rp 500 miliar.
Selain keringanan pajak, Kota Tangerang telah melakukan kebijakan lain untuk menekan inflasi.
Baca juga: Cerita Bocah 11 Tahun Diculik Pria Berjaket Ojol di Tangerang, Berhasil Kabur Saat Pelaku Kencing
Kebijakan tersebut antara lain subsidi tranportasi umum dengan menggratiskan Si Benteng dan Bus Tayo, penyediaan lapangan kerja melalui pelaksanaan Virtual Job Fair dan bantuan sosial.
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten mencatat inflasi di Kota Tangerang sebesar 4,56 persen dan Indeks Harga Konsumen 111,82.
Pada saat yang sama, deflasi sebesar 0,13 persen dan tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 7,13 persen dari 9,07 persen.
"Berdasarkan data BPS Provinsi Banten, angka inflasi Kota Tangerang berada pada angka 4,56 persen, di mana angka ini menunjukkan Kota Tangerang terendah se-Provinsi Banten,” ujar Arief
Arief meminta kerja sama semua elemen untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang. Salah satunya dengan memperbanyak pasar keliling dan kebutuhan pokok agar aktivitas ekonomi warga terus berjalan.
Baca juga: Bolos Sekolah, 20 Pelajar di Tangerang Diamankan Satpol PP lalu Disuruh Push Up
”Pasar keliling bisa memotong mata rantai pasok sehingga harga-harga tetap terjaga. Harga tidak dimainkan spekulan,” ujarnya.
Menurut Arief, pencapaian ini harus bisa menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang.
Tren positif tersebut, kata Arief, tentunya berkat kerja keras semua pihak, terutama pihak Kepolisian, TNI, dan Kejaksaan Negeri Tangerang, termasuk juga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Karenanya ini semua harus kami pertahankan dan tingkatkan terus pertumbuhannya," kata dia.
(Kompas.com: Ellyvon Pranita | Kompas.id: Fransiskus Wisnu Wardhana Dany)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.