Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Jakbar Pastikan Kawasan Kota Tua Bebas dari PKL

Kompas.com - 18/01/2023, 15:25 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto memastikan kawasan Kota Tua telah terbebas dari pedagang kaki lima (PKL).

Kepastian itu sekaligus menepis video PKL yang membanjiri area kawasan Kota Tua pada beberapa hari lalu.

"Yang ada di video itu pas Natal tahun lalu. Sekarang sudah dipastikan lokasi itu sudah steril," kata Agus saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/1/2023), dilansir dari Antara.

Menurut Agus, saat itu ratusan PKL langsung berdagang di halaman Kota Tua karena mengklaim telah mendapatkan izin dari Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni Anies Baswedan.

Baca juga: Alex Bonpis Sudah Ditakuti Warga Kampung Bahari Sebelum Jadi Bandar Narkoba

Para pedagang langsung memadati halaman Kota Tua hingga depan museum Mandiri dan Stasiun Kota.

Terkait dengan hal itu, Agus menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan membludaknya PKL pada saat Natal 2022.

Pertama, kondisi Kota Tua yang sudah bagus membuat banyak wisatawan berdatangan sehingga PKL luar yang tadinya tidak berdagang di Kota Tua jadi berdatangan.

Bahkan Agus mencatat bahwa ada sekitar 900 PKL memadati kawasan Kota Tua pada saat itu.

Baca juga: Sekeluarga Pergi Rayakan Ulang Tahun, Rumah di Meruyung Depok Dibobol Maling...

"Pedagang asli kota tua itu sebenarnya hanya 400. Cuma kemarin naik hampir 900 itu pedagang, makanya sangat membludak," jelas Agus.

Karena kondisi Kota Tua yang sudah terlalu padat dan menjadi tak nyaman, Agus beserta jajarannya langsung bergegas melakukan penertiban.

"Kami kan tidak ingin ada clash, kalau kami tindak tapi akhirnya ribut akhirnya terkesan semena-mena. Akhirnya kami arahkan dan imbau untuk tidak berdagang di lokasi tersebut," jelas Agus.

Pada saat penertiban, petugas memberi teguran berupa kartu kuning kepada para pedagang yang ada di lokasi. Mereka diminta untuk pindah dalam kurun waktu satu sampai dua hari.

Usai proses sosialisasi dilakukan, para pedagang pun akhirnya pindah. Hingga saat ini, Agus memastikan halaman Kota Tua sudah bersih dari para PKL.

"Kami memang punya tempat khusus untuk pada PKL seperti di Kota Intan dan beberapa lokbin (lokasi binaan) lain. Nah kami arahkan para PKL untuk ke sana," tutup Agus.

Baca juga: Sejumlah Pelajar SMAN 6 Jakarta Akui Alami Perpeloncoan oleh Alumni di Pesanggrahan

Sebelumnya, video ramainya PKL di kawasan Kota Tua beredar di jejaring WhatsApp grup.

Dalam video yang berdurasi satu menit itu, terlihat PKL memenuhi trotoar di depan museum Mandiri hingga Stasiun Kota.

Para pedagang menjajakan dagangannya tepat di atas trotoar hasil revitalisasi yang sebelumnya telah diresmikan oleh Gubernur terdahulu, Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com