JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek 2023 atau 2574 (tahun China), yang tinggal menghitung hari membuat kawasan pecinan, Glodok, Jakarta Barat dipadati pedagang maupun pembeli.
Di sepanjang ruas Jalan Pancoran yang dikenal dengan sebutan "kepala naga" Jakarta ini, aktivitas jual beli menuju Imlek kembali menggeliat usai dihantam pandemi.
Kompas.com pun mengunjungi kawasan Glodok, Rabu (18/1/2023).
Lokasi Glodok mudah diakses dengan kendaraan pribadi, maupun kendaraan umum. Jarak antar bangunan ikonik yang berdekatan, membuat kawasan pecinan Glodok jadi rute favorit untuk wisata berjalan kaki.
Baca juga: BERITA FOTO: Menengok Pecinan Glodok yang Ramai Pembeli Menjelang Imlek 2023
Berdasarkan pantauan di lokasi, sejak siang hingga sore hari warga mulai memadati pasar itu. Di tahun kelinci air ini, warga Tionghoa berburu berbagai macam kebutuhan di sentra penjualan ornamen maupun makanan khas Imlek.
Nuansa Imlek dengan warna merah mendominasi dari mulai Petak Enam hingga area gapura di depan Pasar Glodok. Memasuki area ini, Anda dapat melihat gapura bertuliskan "Selamat Datang Kawasan Glodok Pancoran China Town Jakarta"
Sepanjang mata memandang, kawasan Glodok dipenuhi ornamen-ornamen gantung khas Imlek yang tampak sedikit bergoyang saat angin berembus.
Baca juga: PPKM Dicabut, Pedagang di Pecinan Glodok Kembali Bangkit Jelang Imlek 2023
Warga pun berlalu-lalang di jalan selebar 1,5 meter ini. Mereka melihat-lihat baju maupun makanan khas Imlek yang dijajakan di sana.
Aktivitas jual beli di kawasan pecinan Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, mulai pulih usai dihantam pandemi Covid-19. Para pedagang mengaku kembali meraup untung, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2023.
Salah satunya adalah pedagang baju bernama Alex (34), yang mengatakan bahwa penjualan mulai meningkat setelah PPKM dicabut.
"Kalau waktu pandemi memang turun drastis, kalau setelah pandemi udah kisaran 70 persen kembali lagi," ujar Alex.
Pria asal Pasuruan, Jawa Timur, itu mengungkapkan, pada awal pandemi Covid-19, omzet penjualan menurun drastis. Oleh karena itu, pedagang baju musiman yang hanya membuka lapak menjelang hari raya seperti dirinya banyak yang mengeluh.
"Waktu kondisi pandemi memang agak turun drastis ya, memang agak sepi karena terhambat oleh larangan, PPKM," tutur Alex.
Baca juga: Jelang Imlek, Pasar Ikan Bandeng Dadakan di Rawa Belong Diburu Warga
Adapun Alex bersama istrinya menjajakan beragam macam baju khas Imlek, dari mulai cheongsam, kaus shio, hingga batik dengan warna serba merah. Baju-baju untuk berbagai usia itu dijual seharga Rp 35.000 hingga Rp 252.000.
Ditemui secara terpisah, pedagang bernama Ayung (40) menyampaikan hal senada terkait dengan peningkatan penjualan. Menurut dia, tahun ini penjualan ornamen khas Imlek jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.