Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman CCTV Tak Jelas, Pelaku Raba Payudara di Koja Sulit Diidentifikasi

Kompas.com - 22/01/2023, 06:18 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pelecehan seksual di Jalan Mahoni, Koja, Jakarta Utara belum tertangkap lantaran gambar dalam rekaman CCTV tidak jelas.

Alhasil, penyidik kesulitan mengidentifikasi pelaku yang meraba payudara korban berinisial D pada Selasa (17/1/2023) malam.

Oleh sebab itu, Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Yayan Heri Setiawan menjelaskan, pihaknya kini tengah menyisir CCTV di lokasi lain untuk segera meringkus pelaku.

"Kami masih terus mencari (rekaman) CCTV yang bagus. Di situ kan CCTV buruk sekali, jauh lagi kendalanya dan nomor polisi dari motornya enggak (terlihat) jelas," kata Yayan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Terjadi Lagi, Perempuan Alami Pelecehan Payudara di Gang Sempit Kawasan Koja

Korban D, lanjut Yayan, belum membuat laporan polisi berkait kejadian pelecehan seksual yang menimpanya. Hal ini dikarenakan korban masih sakit.

Yayan memastikan, bahwa D bakal melaporkan pelecehan seksual tersebut setelah pulih.

"Kami sudah mendatangi korban. Tapi karena masih sakit, kami mau ajak ke Polsek enggak bisa. Nanti kalau sudah sembuh, baru dia kami suruh datang ke Polsek," ucap Yayan.

Saat kejadian berlangsung, D diketahui bersama anaknya yang masih balita. Tidak ada saksi mata lain yang melihat insiden pahit yang dialami D.

"Kami nyari di sana, lagi menyisir CCTV yang bagus tempatnya di mana karena saksi yang melihat enggak ada," imbuh Yayan.

Dalam rekaman kamera CCTV sendiri, terlihat pelaku yang belum diketahui identitasnya menggunakan sepeda motor beratribut ojek online. Usai melihat korban, pelaku kemudian melaju mendekati D dan meraba area payudara korban.

Baca juga: Korban Pelecehan Payudara di Koja Enggan Melapor, Komnas Perempuan: Kepercayaan Korban Harus Dibangun

Ketua RT setempat, Jayadin Jeky mengungkapkan, D merupakan warga yang mengontrak di wilayah tersebut. Saat mengalami pelecehan, korban juga sempat berteriak.

"Pelaku ternyata masuk dari ujung Jalan Mahoni, ngelewatin CCTV. Sekitar satu menitan dia balik lagi," ujar Jayadin saat ditemui, Kamis (19/1/2023).

"Pas melihat korban, baru dia nyamperin langsung begal payudara," sambung dia.

Jayadin mengatakan, pelaku sempat berhenti sebelum melancarkan aksinya. Namun, dalam rekaman CCTV, tak terlihat plat nomor pelaku pelecehan payudara itu.

"Dia (pelaku) sempet berhenti di sini, pas di kamera itu di bawahnya. Pelat nomor belakang enggak ada, kalau pelat nomor belakang ada mungkin kena (ketangkap) itu," ucap Jayadin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com