JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menelusuri sumber aliran dana Rp 1 miliar di dalam rekening milik tersangka M Dede Solehudin yang dikuasai oleh Wowon Erawan alias Aki.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui sejak kapan Wowon dkk melakukan aksi penipuan dengan modus kemampuan supranatural yang berujung pada aksi pembunuhan berantai.
"Penyidik harus mendalami keluar masuk keuangan pada buku rekening untuk menentukan sejak kapan (pembunuhan) motif ekonomi itu dimulai," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (23/1/2023).
Bersamaan dengan itu, lanjut Trunoyudo, penyidik juga sedang mendalami bagaimana cara pelaku menjaring para korban penipuannya.
Sebab, pelaku mengincar korban dari kalangan tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri untuk dikuasai harta kekayaannya.
"Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW ini masih terus intensif kami lakukan proses penyidikan," kata Trunoyudo.
"Yang jelas, iming-imingnya kan ada serangkaian kebohongan penipuan di situ, sehingga seseorang atau korban menyerahkan barang ataupun uang kepada pelaku," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap ada temuan dana senilai Rp 1 miliar dalam rekening komplotan pembunuh berantai Wowon cs.
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Uang yang diduga berasal dari aksi penipuan itu dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.
"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.
Baca juga: Ahli Psikologi Forensik Sebut Ada Kemungkinan Korban Pembunuhan Berantai Wowon cs Lebih dari 9 Orang
Menurut Panjiyoga, kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang tersangka Wowon.
"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.
Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.