Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Modus Prostitusi Lewat Grup Telegram dengan Tarif Layanan Capai Rp 4 Juta

Kompas.com - 23/01/2023, 19:23 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tambora, Jakarta Barat, membongkar kasus prostitusi online melalui grup percakapan Telegram yang para anggotanya dihimpun dari salah satu situs forum di internet.

Dalam praktik prostitusi online ini, mucikari menjajakan 60 perempuan dengan rentang usia 21 tahun hingga 24 tahun, kepada para pria hidung belang di dalam grup percakapan tersebut.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama mengatakan, pihaknya telah menangkap pemilik akun sekaligus admin group Telegram berinisial MC (24).

MC ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai mucikari. Dia juga yang mengiklankan praktik prostitusi daring tersebut melalui laman sebuah forum internet.

Baca juga: Marak Prostitusi Online, Satpol PP Bakal Razia Seluruh Apartemen di Bekasi

”Selain menangkap pemilik akun, petugas juga mengamankan dua perempuan lain yang saat ini menjadi saksi,” ujar Putra, Senin (23/1/2023).

Putra menjelaskan, tim Reskrim Polsek Tambora yang dipimpin Inspektur Satu Rizki Ari Budianto menyelidiki informasi dari sebuah forum di internet dengan bergabung di grup Telegram khusus prostitusi online bernama Big Pertamax.

Admin dalam grup Telegram tersebut menawarkan foto-foto perempuan beserta harga dan jenis pelayanan.

Adapun rentang harga pelayanan prostitusi yang ditawarkan dalam grup Telegram Big Pertamax berkisar antara Rp 2 juta - Rp 4 juta.

Baca juga: Kapan Prostitusi Kali Pertama Muncul di Dunia?

Tim Reskrim Polsek Tambora kemudian mengelabui pelaku dengan melakukan pemesanan lewat grup telegram tersebut, sehingga berhasil mengamankan satu orang wanita pekerja prostitusi online.

"Dalam proses pengembangan prostitusi online, petugas berhasil menangkap pemilik akun sekaligus admin grup telegram Big Pertamax di sebuah apartemen kawasan Pulogadung, Jakarta Timur," kata Putra.

"Menjual" 60 wanita

Rata-rata perempuan yang bergabung di akun MC berasal dari Jakarta, Bandung, dan Malang. Total tercatat ada sekitar 60 perempuan bergabung di grup Telegram milik tersangka.

Dalam menjalankan bisnis haramnya itu, tersangka MC menarik komisi sebesar 15 persen dari setiap hasil transaksi jasa prostitusi dalam grup Telegram Big Pertamax.

Baca juga: Rumah di Pamulang Digerebek karena Diduga Jadi Praktik Prostitusi Online, 9 Wanita dan 6 Pria Diamankan

”Sebagian besar perempuan tidak tinggal menetap dengan pelaku. Dia hanya menjadi perantara jika ada pria hidung belang yang berminat," kata Putra.

"Para perempuan itu rata-rata kelahiran 1999 sampai 2002. Mereka yang tergabung di grup Telegram ada sekitar 60 perempuan,” lanjutnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora Inspektur Satu Rizky Ari Budianto mengatakan tidak ada indikasi keterlibatan anak di bawah umur dalam kasus prostitusi daring kali ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com