Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 16 Orang Ketahuan Minta Sumbangan Fiktif atas Nama Yayasan, Berujung Dibawa ke Panti Sosial...

Kompas.com - 25/01/2023, 08:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 16 orang diduga meminta sumbangan fiktif dengan berjalan kaki dan minta-minta di Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (21/1/2023).

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan, mereka telah diamankan di Jalan Raya Lapangan Tembak pada Minggu (22/1/2023).

"Ada laporan terkait 16 orang diduga mencari dana sumbangan dengan cara mengatasnamakan Yayasan Yatim dan Dhuafa Ishlahul Hayat yang bertempat di Pamulang, Tangerang Selatan," kata Jupriono ketika dikonfirmasi, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Diduga Minta Sumbangan Fiktif Atas Nama Yayasan Yatim dan Dhuafa, 16 Orang Diamankan di Ciracas

Jupriono menjelaskan, 16 orang tersebut sudah diamankan di Kantor Kelurahan Cibubur ketika pihaknya mendapat laporan itu.

Dilaporkan karena mencurigakan

Jupriono mengungkapkan, warga setempat awalnya merasa curiga dengan keberadaan mobil berwarna putih berpelat F-1403-RK.

Setelah diselidiki, ternyata mobil itu dipenuhi para pencari sumbangan fiktif. Mereka tidak bisa menjelaskan maksud dan tujuan berada di wilayah tersebut.

Warga pun melapor dan 16 pencari sumbangan fiktif ini diamankan oleh Satpol PP Kelurahan Cibubur serta Bimaspol Kelurahan Cibubur ke Kantor Kelurahan Cibubur.

Baca juga: Tipu Muslihat Wowon Si Pembunuh Berantai, Perankan Tokoh Aki Banyu hingga 11 TKW Teperdaya...

Polsek Ciracas bersama anggota Patroli Samapta kemudian menuju ke Kantor Kelurahan Cibubur untuk memeriksa keadaan.

"Dan benar ada 16 pencari dana yang diamankan, di antaranya 12 orang pencari dana perempuan dan empat orang pencari dana laki-laki," jelas Jupriono.

Berdasarkan data dari Jupriono, 12 orang perempuan memiliki rentang usia  13 hingga 70 tahun.

Sementara itu, empat pria yang diamankan berusia 18-32 tahun.

Mengaku relawan dari sebuah yayasan

Setelah diamankan ke kantor kelurahan dan ditanya kembali, 16 orang itu mengaku sebagai relawan dari Yayasan Yatim dan Dhuafa Ishlahul Hayat.

Mereka mengaku mencari dana untuk yayasan. Namun, setelah pihak berwenang bertanya lebih lanjut kepada pihak yayasan, sambung Jupriono, mereka memberi klarifikasi.

"Pihak yayasan menjelaskan bahwa mereka (16 orang yang diamankan) bukan petugas pencari dana untuk mereka (yayasan)," jelas Jupriono.

Pihak yayasan pun tidak bertanggung jawab atas perbuatan 16 orang yang diamankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com