JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakui bahwa pembuatan jalur keluarnya air (outlet) di Kebon Nanas, Jakarta Timur, sempat mangkrak.
Hal ini Heru nyatakan usai Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa proyek pembangunan sodetan dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) mangkrak selama enam tahun.
Untuk diketahui, pembuatan outlet merupakan bagian dari proyek pembangunan sodetan.
Kata Heru, mangkraknya proyek itu karena ternyata harus ada pelebaran saluran pada outlet tersebut.
Sementara itu, di sekitar saluran outlet masih terdapat kediaman warga.
Baca juga: Jokowi Sebut Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Ini Penjelasan Heru Budi
Ia berujar, pembebasan lahan itulah yang menjadikan pembuatan outlet sempat mangkrak.
"Yang di-outlet-nya, sejak berapa kurun waktu, itu memang (pembangunannya) berhenti karena salurannya harus dilebarkan. Di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga," urainya dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
"Terus, ada yang harus didetailkan data dengan Badan Pertanahan Nasional, dengan (Yayasan) Trisakti, dan sekarang sudah selesai," sambung Heru.
Di sisi lain, eks Wali Kota Jakarta Utara itu mengungkapkan, pembuatan jalur masuknya air (inlet) di Bidara Cina, Jakarta Timur, sejatinya tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang.
"Secara fisik, yang di inlet, iya (tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang)", sebutnya.
Di sisi lain, menurut Heru, pembangunan sodetan secara keseluruhan memang mengalami kendala.
Baca juga: Pujian Jokowi atas Gerak Cepat Heru Budi Lanjutkan Proyek Sodetan Ciliwung yang Mangkrak 6 Tahun...
Dengan demikian, katanya, pembangunan sodetan secara keseluruhan menjadi tak optimal.
"Tapi, (pembangunan) secara keseluruhan, kan ada beberapa kendala sehingga enggak optimal juga," tutur Heru.
Untuk diketahui, sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina dan outlet di Kebon Nanas.
Pembangunan sodetan itu ditargetkan rampung pada April 2023.