Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patah sejak Bulan Lalu, Pagar Pembatas Jembatan Cilincing Marunda Segera Diperbaiki

Kompas.com - 27/01/2023, 10:44 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagar pembatas di Jembatan Cilincing Marunda, Jakarta Utara, yang patah sejak satu bulan lalu, segera diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

Terkini, petugas tengah melakukan sejumlah pengujian terhadap daya dukung fondasi.

Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Ilham Raya mengatakan, perbaikan direncanakan akan rampung dalam waktu tujuh bulan.

"Perbaikan meliputi jembatan akses Marunda Cakung Drain sisi utara dan sisi selatan," kata Ilham saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

"Tahapan kegiatan saat ini sedang dilakukan penyelidikan tanah dengan metode bor log sebanyak empat titik," sambung dia.

Baca juga: Patah sejak Bulan Lalu, Pagar Pembatas Jembatan Cilincing Marunda Tak Kunjung Dibenahi

Tahapan perbaikan pagar jembatan patah tersebut akan dilanjutkan dengan penyelidikan georadar, coredrill, rebar scanner, hammer test, dan ultrasonic pulse velocity test.

Ilham menyebutkan, perbaikan pagar pembatas Jembatan Cilincing Marunda yang patah dilakukan usai pengujian selesai dilaksanakan.

Masyarakat sekitar jembatan diminta untuk menjauh dari titik robohnya pagar pembatas itu.

"Itu kan harus clear dulu area bawah jembatan yang ada rumah warga. Jadi sekitar 50 meter enggak ada bangunan di bawahnya," imbuh Ilham.

Baca juga: Petugas Pasang Beton dan Lampu pada Pagar Pembatas Jembatan Cilincing Marunda yang Patah

Sejauh ini, petugas Sudin Bina Marga Jakarta Utara memasang beton atau road barrier di sekitar Jembatan Marunda Cilincing. Ini dilakukan imbas pagar pembatas jembatan patah pada 26 Desember 2022.

"Iya untuk pengamanan masih sebatas itu (pasang beton) soalnya jalanan masih dipakai, enggak bisa dialihkan," tutur Ilham.

Apabila nantinya diperbaiki, lanjut dia, kendaraan yang melintas akan dialihkan ke sisi jembatan yang tidak rusak.

"Mungkin dipakai satu jalur, ada yang di sebelahnya. Itu kan jembatan kembar, nanti yang satu dipakai untuk jalur, yang satu lagi ditutup dulu sementara," pungkas Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com