Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bakal Berhenti Terbitkan Pelat RF, Fakta: Tak Ada Lagi Kesombongan di Jalan Raya

Kompas.com - 27/01/2023, 15:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI (Polri) menyatakan tidak lagi menggunakan dan memperpanjang pelat nomor khusus yang berakhiran RF.

Polri menyatakan, penyetopan pelat kendaraan RF akan dimulai pada 10 Oktober 2023, baik pembuatan baru maupun perpanjangan tidak akan lagi diberikan mulai saat itu.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan meminta agar Polri dapat konsisten menerapkan kebijakan itu. Ia berharap pelat yang dikenal sebagai 'Pelat Dewa' itu tak ada lagi.

"Polisi harusnya konsistenlah, ya. Kalau misal nomor rahasia, ya nomor rahasia, jangan sampai diperjualbelikan," ujar Tigor, dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Perintah Kapolda Metro untuk Tak Ragu Tindak Pelat RF yang Sewenang-wenang di Jalan...

Ia menyayangkan pelat kendaraan tersebut yang sudah banyak dipakai oleh masyarakat umum. Seharusnya, kata dia, hanya orang-orang tertentu menggunakannya.

Menurut Tigor, rencana penghentian penerbitan pelat kendaraan RF dapat mengurangi kesombongan pengendara di jalan raya.

"Saya pikir memang itu bisa menjadi mengurangi kesombongan masyarakat yang punya pelat-pelat khusus itu," tutur dia.

Oleh karena itu, ia mendukung pelat kendaraan RF dihentikan penerbitannya. "Setuju, saya mendukung itu, memang harus disetop. Kalau misalnya nomor rahasia, kok diketahui masyarakat," ucapnya.

Adapun penertiban pelat RF disetop karena ada banyak penyalahgunaan oleh masyarakat yang tidak berhak. Korlantas akan menertibkan dengan aturan baru yang masih dalam penyempurnaan.

Baca juga: Keluhan Tingkah Pengguna Pelat RF yang Buat Kapolri Turun Tangan

Nantinya, akan ada nomor rahasia bagi kendaraan yang sebelumnya memang berhak menggunakan pelat nomor RF. Sebagai informasi, pada dasarnya pelat nomor berakhiran RF diperuntukkan kepentingan kedinasan kepolisian, serta kementerian atau lembaga.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pelat 'Dewa' Bakal Dihentikan di Jalan, Respons Pengamat Kebijakan Publik: Kurangi Kesombongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com