Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Setahun Lapor ke Polisi, Renaldy Sebut Tak Ada Kemajuan dalam Kasus Pemalsuan Identitasnya

Kompas.com - 30/01/2023, 15:55 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Data identitas Renaldy Bosito (48) yang pernah dipalsukan, kembali disalahgunakan oleh oknum tak bertanggungjawab. Sudah lebih dari setahun dilaporkan, tetapi belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian.

Kali ini, nomor induk kependudukan (NIK) dan data dirinya digunakan oleh sebuah perusahaan keuangan untuk pengajuan aplikasi pinjaman.

Renaldy meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus penggunaan identitas dirinya secara sembarangan sejak akhir tahun 2021 itu.

Ia menyebut bahwa dirinya telah membuat laporan polisi (LP) pada awal tahun 2022, dengan nomor LP/B/29/1/2022/SPKT/Polda Metro Jaya. Namun, belum ada kabar lanjutan terkait persoalan itu hingga hari ini.

Baca juga: Kebingungan Renaldy Usai Data Dirinya Dipakai Perusahaan Start-up untuk Tagihan Telepon

“Sudah membuat LP di Polda Metro Jaya, tapi belum ada progres berarti,” ujar Renaldy kepada Kompas.com, Minggu (30/1/2023).

Sudah setahun lebih Renaldy menanti kabar baik dari pihak kepolisian. Akan tetapi, sampai sekarang ia masih bertahan dengan harapan-harapan pribadinya sendiri saja.

Ia sangat berharap, permasalahan penggunaan atas pemalsuan data dirinya itu bisa terungkap sehingga aktivitasnya dalam berbagai hal terkait NIK serta data diri tak pernah terhambat lagi.

Menurut Renaldy, LP yang dibuatnya ke pihak kepolisian itu sudah lengkap dengan orang yang dicurigai memasukkan data palsu dirinya.

Data-data yang dipalsukan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), wajah, bahkan sampai suara Renaldy.

Baca juga: Sudah 4 Tahun, Renaldy Masih Berjuang Lepaskan Kasus Pemalsuan NIK dan Data Dirinya

Rekaman pemalsuan suara oknum tak bertanggung jawab saat melakukan verifikasi ke pihak operatur seluler itu juga diserahkan oleh Renaldy ke pihak kepolisian.

“LP saya di polisi itu sudah lengkap dengan orang yang dicurigai memasukkan data palsu saya, tapi sampai sekarang belum berlanjut kasusnya,” jelasnya.

Renaldy menceritakan, ia mengetahui identitas dirinya telah digunakan oleh suatu perusahaan keuangan atau finansial tanpa sengaja.

Ia mengetahui itu setelah berencana ingin mendaftar ke salah satu bank digital, tetapi bermasalah karena sudah pernah ada yang memakai nama dan NIK Renaldy untuk mendaftar lebih dahulu di bank digital itu.

“Saya minta tolong teman saya yang pejabat di group bank tersebut untuk bantu komunikasikan pemalsuan ini. Mereka akhirnya investigasi dan akun yang register saya di-approved. Tapi mereka tidak menjawab ketika saya tanya kenapa bisa terjadi seperti ini,” jelasnya.

Baca juga: Lapor Identitasnya Dipakai Perusahaan Keuangan, Renaldy Kecewa OJK Sebut Itu Tanggung Jawab Sendiri

Namun, ternyata pemakaian nama dan NIK dirinya itu juga dipakai oleh orang lain mengajukan pinjaman di bank digital lainnya setelah laporan satu kasus di bank digital sebelumnya.

“Ternyata ada pemalsuan juga di bank digital lain yang merupakan bagian dari group besar konglomerat. Di sekitar bulan Juni 2022 kejadiannya saya baru tahu,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com