JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Warteg Boncang 40, Rizky (23), tak menutup mata pada kenaikan harga beras.
Meski demikian, Rizky tetap akan menjual satu porsi nasi seharga Rp 5.000.
"Iya, (harga beras) naik, tapi belum ada rencana untuk menaikkan harga (nasi). Seporsi nasi harganya Rp 5.000," kata Rizky saat ditemui Kompas.com di wartegnya, Selasa (14/2/2023).
Saat ini, harga beras medium di pasaran berada telah menyentuh Rp 10.000 per kilogram, melebihi harga eceran tertinggi (HET), yang seharusnya Rp 9.450 per kilogram.
Baca juga: Harga Beras Mahal, Pengusaha Warteg Pilih Kurangi Porsi Makanan untuk Pembeli daripada Naikkan Harga
Rizky bahkan belum berencana mengurangi porsi nasi untuk pelanggan. Bagi dia, harga beras yang fluktuatif adalah sesuatu yang wajar.
"Kalau sekarang sih belum. Karena ini (kenaikan harga beras) sebenarnya permasalahan dari dulu. Kayak harga telur, minyak. Itu wajar kalau saya bilang. Enggak terlalu lama naiknya, besoknya langsung turun," kata Rizky.
Sebagai informasi, berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta per Selasa (14/2/2023), harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp 10.735 per kilogram.
Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengungkapkan bahwa tingginya harga beras bisa berdampak pada kenaikan biaya operasional.
Baca juga: Pengusaha Warteg Tak Berani Naikkan Harga Makanan Meski MinyaKita Langka dan Mahal
Untuk menyiasati hal tersebut, pedagang warteg pun mengurangi porsi nasi untuk pembeli ketimbang menaikkan harga karena masyarakat sudah terpuruk akibat kenaikan harga bahan pokok.
Informasi Pangan Jakarta juga mencatat bahwa harga tertinggi beras medium dijual di Pasar Kalibaru, Jakarta Utara, dengan harga sebesar Rp 13.000 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.