Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Marunda Sulit Air Bersih, Pemprov DKI: Suplai dari PAM Jaya Kurang Maksimal

Kompas.com - 15/02/2023, 12:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta turun tangan mengatasi keluhan penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara soal air bersih.

Untuk diketahui, sejumlah penghuni Rusunawa Marunda, Jakarta Utara disebut sudah beberapa hari terakhir sulit mendapatkan air bersih.

"Permasalahan utamanya adalah debit air suplai dari PAM Jaya kurang maksimal," ujar Kepala Dinas PRKP, Sarjoko saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: PAM Jaya Kirim Mobil Tangki untuk Atasi Terhambatnya Aliran Air Bersih di Kemayoran

Sarjoko mengemukakan, Dinas PRKP sendiri telah berkoordinasi dengan PAM Jaya terkait masalah air bersih yang dikeluhkan oleh para penghuni Rusun Marunda tersebut.

Salah satu yang dibahas dalam koordinasi itu yakni soal suplai air bersih sebagai penanganan sementara.

"Jika terjadi kondisi suplai air kurang, pihak Unit Pengelola Pengelola Rumah Sederhana (UPRS) akan berkoordinasi dengan PAM Jaya agar dapat back up suplainya dengan menggunakan mobil tanki," kata Sarjoko.

Sarjoko menambahkan, saat ini sudah ada mobil tanki air bersih yang dikerahkan ke Rusun Marunda di Jakarta Utara.

Namun ia tak menyebut jumlah mobil Tanki air bersih yang dikirimkan.

"Sudah, pak Dirut Pam Jaya sudah mengirimkan suplai tambahan melalui mobil tanki," ucap Sarjoko.

Baca juga: Balita Korban Dugaan Pencabulan di Rusun Marunda Dilanda Ketakutan

Setidaknya sudah lebih dari seminggu belakangan air bersih tidak mengalir di rumah susun tersebut sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas normal.

Salah seorang warga, Herymias (39) mengungkapkan, setidaknya sudah delapan hari dirinya tidak bisa mengakses air bersih di dalam unit rusunnya di Blok B11, RT 011 RW 011 Kelurahan Marunda.

"Iya, air bersih mati di rusun kami. Sudah ada delapan hari sampai sekarang," kata Herymias dikutip dari Tribun Jakarta, Senin (13/2/2023) malam.

Menurut Herymias, sejak sepekan lalu, ada beberapa blok di Tower B Rusun Marunda yang air bersihnya tidak mengalir.

Kekinian, hanya beberapa unit saja yang airnya sudah mengalir normal, sementara kebanyakan masih mati.

Jika dikira-kira, ada lebih dari 100 kepala keluarga yang harus merasakan sulitnya mengakses air bersih selama seminggu belakangan.

"Satu tower saja kan unitnya 100, pak. Itu yang kami sekarang lagi terdampaknya ada beberapa blok, blok 5, blok 7, blok 8, blok 10, dan lain-lain," ucap Herymias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com