JAKARTA, KOMPAS.com - Reza (30), pemilik warung nasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku tidak pernah mengurangi porsi nasi meski harga beras naik.
Ia juga tidak menaikkan harga sepiring nasi yang dijualnya.
"Kalau beras naik, saya enggak pernah ngurangin. Porsi nasi tetap saya samain," kata pemilik Warung Nasi "Raos" itu saat ditemui Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Meski harga beras naik, namun ia mengaku warung nasinya tetap masih mendapat keuntungan dari menjual makanan yang lain, seperti lauk dan sayuran.
Ia mengistilahkan hal ini dengan subsidi silang.
"Karena masih bisa ketutup dengan subsidi silang dari keuntungan yang lain. Itu untuk menutupi kenaikan harga beras," jelasnya.
Baca juga: Pedagang Tetap Beli Beras Pulen dari Distributor meski Harga Naik: Kalau yang Murah, Berasnya Hancur
Reza juga menjelaskan bahwa jenis beras yang dipilihnya jarang mengalami kenaikan harga.
Berdasarkan pengalamannya, beras yang kerap mengalami kenaikan adalah beras yang kualitasnya rendah.
"Saya biasanya pakai beras solo yang paling mahal. Yang naik biasanya beras-beras yang murah atau kualitasnya jelek. Kalau beras yang premium, kadang naiknya bentar abis itu turun lagi. Soalnya harganya udah tinggi," paparnya.
Reza menjelaskan, beras yang biasa dibelinya baru mengalami kenaikan Rp 30.000 pada bulan Januari lalu.
"Tadinya saya beli Rp 500 ribu per karung. Sekarang naik menjadi Rp 530 ribu. Satu karung isinya 50kg," jelas dia.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pengusaha Warteg di Kebon Kacang Pertahankan Seporsi Nasi Rp 5.000
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta per Selasa (14/2/2023), harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp 10.735 per kilogram.
Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengungkapkan bahwa tingginya harga beras bisa berdampak pada kenaikan biaya operasional.
Untuk menyiasati hal tersebut, pedagang warteg pun mengurangi porsi nasi untuk pembeli ketimbang menaikkan harga karena masyarakat sudah terpuruk akibat kenaikan harga bahan pokok.
Informasi Pangan Jakarta juga mencatat bahwa harga tertinggi beras medium dijual di Pasar Kalibaru, Jakarta Utara, dengan harga sebesar Rp 13.000 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.