JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Forum Silaturahmi antar Travel Haji dan Umrah (Forum SATHU) Fuad Hasan Masyhur mengungkapkan bahwa biaya haji 2023 pernah hampir menyentuh Rp 70 juta.
Namun, pada saat itu, penetapan biaya haji tersebut telah menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
"Ketika ditetapkan Rp 69 juta, banyak tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh ormas yang mempertanyakan (keputusan tersebut)," jelas Fuad di Wisma Maktour, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Sebelumnya, pemerintah bersama DPR RI telah memutuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 sebesar Rp 90.050.637,26 dari semula Rp 98.893.909, pada Rabu (15/2/2023).
Sementara itu, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang ditanggung jemaah haji sebesar Rp 49.812.700,26 atau 55,3 persen dari total BPIH.
Sebelumnya, Bipih tiap jemaah ditetapkan sebesar Rp 69.193.733. Nominal ini naik Rp 30 juta per jemaah dari Rp 39,8 juta di tahun 2022.
"Kita menyepakati BPIH untuk jemaah haji reguler tahun 2023 adalah Rp 90.050.637,26. Jumlah ini terdiri dari dua komponen, Bipih yang rata-rata per jemaah sebesar Rp 49.812.700,26 dan nilai manfaat," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Rabu malam.
Baca juga: Biaya Haji Naik Rp 10 Juta, Pengusaha Travel Harap Layanan Ditingkatkan
Menanggapi hal tersebut, Fuad mengatakan, pihaknya berharap agar biaya haji terbaru bisa dijangkau oleh masyarakat.
Namun, meski sudah diturunkan menjadi lebih kurang Rp 49 juta, nominal itu masih cukup mahal untuk ditanggung setiap jemaah.
Guna membuat nominal yang dikeluarkan terasa sepadan, tutur Fuad, pemerintah perlu meningkatkan fasilitas haji yang ditawarkan.
"Kalau tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas, kasihan untuk jemaah haji pada umumnya," jelas Fuad.
"Kami minta pemerintah untuk bisa lebih bernegosiasi dengan syarikah yang ada di Arab Saudi untuk peningkatan pelayanan," sambung dia.
Adapun fasilitas diharapkan ditingkatkan ketika para jemaah berada di Arafah maupun di Mina.
Baca juga: Alotnya Pembahasan Biaya Haji 2023, Kemenag Warning Saldo BPKH Bisa Habis dalam 5 Tahun
Ketika berada di Arafah, misalnya, para jemaah hanya diberikan bantal dan karpet.
"Jadi kita minta tahun ini, dengan biaya yang dikenakan, minimal mereka bisa dapat matras, baik untuk di Arafah maupun Mina," terang Fuad.
Ia juga berharap agar seluruh tenda di Arafah mendapat fasilitas AC dan bukan hanya pakai kipas angin.
"Kalau udara bersahabat engga apa-apa, cuma tahun ini masih udara yang cukup panas. Mudah-mudahan pemerintah bisa menekan syarikah supaya bisa memberikan peningkatan pelayanan untuk Arafah dan Mina," pungkas Fuad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.