JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ismail meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengkaji operasional bus sekolah.
Ismail menyebutkan kajian ini tetap menekankan pada efektivitas jumlah dan operasional berbasis kawasan untuk menekan kemacetan.
Menurut Ismail, saat ini kemacetan Jakarta juga disumbang banyaknya siswa yang diantar kendaraan pribadi untuk menuju sekolah.
Baca juga: Bus Sekolah DKI Dimodifikasi agar Sopir Aman Angkut Pasien Covid-19
Ismail menduga hal itu terjadi karena jumlah bus sekolah yang minim dan belum terkoneksinya perjalanan dari rumah menuju sekolah.
"Terkait bus sekolah, ini harus jadi atensi," kata Ismail, dilansir dari Antara, Kamis (16/2/2023).
Dalam melakukan kajian, kata dia, harus bisa diarahkan berbasis kawasan karena sekarang sekolah ini sudah zonasi sehingga persilangan (crossing) antarwilayah semakin berkurang.
"Sehingga kemacetan akibat masih banyak kendaraan-kendaraan pribadi di situ juga bisa dikurangi," ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mendorong Dishub DKI Jakarta untuk menambah jumlah bus sekolah yang langsung menghubungkan titik-titik terdekat dengan rumah siswa ke sekolah.
"Bus sekolah itu ditambah saja. Itu akan mengurangi beban kemacetan di area sekolah," katanya.
Baca juga: Pemprov DKI Kembali Operasionalkan 171 Bus Sekolah untuk Tunjang PTM Terbatas
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo memastikan akan menindaklanjuti usulan yang dari anggota Komisi B DPRD DKI terkait program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tahun 2024.
"Untuk pengendalian lalu lintas dari sisi 'push strategy', kami akan evaluasi secara menyeluruh," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.