Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Marunda sampai Harus Tahan BAB gara-gara Krisis Air Bersih, Mobil Tangki Dianggap Bukan Solusi

Kompas.com - 17/02/2023, 08:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah lebih dari satu pekan penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami krisis air bersih.

Kesulitan mendapatkan air bersih itu dialami para penghuni yang menempati tower 5, 7, 8, 10, dan 11 di Rusun Marunda.

Setiap tower terdiri dari lima lantai. Ada 20 unit rumah di setiap lantai.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Sebut Penghuni Rusun Rorotan Juga Sempat Krisis Air Bersih

Terpaksa tahan BAB

Penghuni Rusun Marunda, Herymias Pancar (39), mengatakan, krisis air bersih yang dialaminya membuat ia dan keluarga terpaksa menahan buang air besar (BAB).

"Kayak saya kenapa saya prihatin, karena saya itu di keluarga ada anak kecil dua orang. Kami tinggal di lantai lima, sangat kesulitan sekali gitu. Apalagi kalau malam-malam pengin BAB itu susah sekali," ujar Herymias saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).

Herymias mengatakan, dampak krisis air bersih juga sangat mengganggu aktivitas bekerja. Ia harus menumpang mandi di tempat kerja.

"Paling orang yang berangkat kerja ya mandi di tempat kerja. Kayak saya berangkat kerja, ya saya mandi di tempat kerja," ucap Herymas.

Herymas menambahkan, krisis air bersih bukan hanya dirasakan olehnya yang tinggal di Tower 5, melainkan juga penghuni di tower lain yang menumpang mandi di luar unitnya.

"Paling ya numpang (mandi) dengan (penghuni) di blok lain," kata Herymias.

Baca juga: Krisis Air Bersih Ternyata Sudah 2 Tahun Landa Rusun Marunda

Berebut air

Herymias mengatakan, penguni rusun sebelumnya telah mendapat suplai air bersih dari PAM Jaya melalui 10 unit mobil tangki pada Rabu (15/2/2023).

"Penyalurannya dari mobil tangki dimasukkan ke penampungan. Dari penampungan itu baru disalurkan ke unit masing-masing," ujar Herymias.

Namun, menurut Herymias, penyaluran air bersih itu tak merata kepada semua penghuni yang tinggal di tinggal di Tower 5, 7, 8, 10, dan 11 Rusun Marunda.

"Untuk yang lantai lima, saya kebetulan, itu air kecil. Contoh di samping saya mengalir, di saya tidak," kata Herymias.

Menurut Herymias, tetangga yang mendapatkan suplai air hanya diam, sedangkan penghuni yang tidak mendapatkan pasokan terus menjerit.

"Mana ada orang ganti-gantian dalam posisi seperti itu. Mana ada orang mau mengaku kalau lagi buka keran atau nampung air. Yang nampung diam-diam. Yang tidak punya air teriak-teriak," kata Herymias.

Baca juga: Penghuni Rusun Marunda Sulit Air Bersih, Pemprov DKI: Suplai dari PAM Jaya Kurang Maksimal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com