JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi mendadak hening saat Hakim Ketua Jon Sarman Saragih geram terhadap tim kuasa hukum Irjen Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (20/2/2023).
Saat itu, sidang lanjutan atas kasus tindak pidana narkotika jenis sabu yang dikendalikan Teddy Minahasa sedang digelar. Namun, kegaduhan terjadi saat tim kuasa hukum dianggap tak tertib.
Jon menegur salah satu anggota tim kuasa hukum yang dipimpin Hotman Paris itu karena dianggap menyampaikan keberatan bukan pada gilirannya.
Jon mengingatkan soal aturan mengeluarkan pihak yang tidak tertib di ruang sidang berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Tak segan-segan, Jon mengancam tim kuasa hukum Teddy Minahasa apabila tidak tertib dalam persidangan.
Menilik kembali cuplikan persidangan, jaksa penuntut umum (JPU) saat itu tengah bertanya kepada saksi Aiptu Janto Situmorang berkaitan dengan asal sumber sabu yang diterimanya dari eks Kapolsek Kalibaru Kasranto.
Adapun peran Kasranto dalam peredaran narkoba ini adalah turut menjual sabu yang diterima dari terdakwa lain, yaitu Linda Pudjiastuti.
Baca juga: Tak Hadir sebagai Saksi dalam Sidang Anak Buahnya, Teddy Minahasa Beralasan Kurang Fit
"Tidak ada yang disampaikan ini barangnya dari Sumatera, dari Bukittinggi?" tanya jaksa kepada Janto dalam persidangan.
Belum sempat Janto menyelesaikan jawabannya, salah seorang anggota kuasa hukum Teddy Minahasa langsung mengajukan keberatan kepada majelis hakim.
Tidak diketahui secara pasti teguran itu disampaikan kepada siapa. Namun, salah satu anggota tim kuasa hukum itu duduk sejajar dengan Hotman Paris.
"Keberatan, Yang Mulia. Keberatan, Yang Mulia," kata tim kuasa hukum Teddy.
Menanggapi keberatan kubu Teddy, Hakim Jon Saragih lantas meminta agar mereka bersabar menunggu giliran setelah jaksa penuntut umum.
"Sebentar lah. Ini masih giliran penuntut umum," tutur Jon.
"Tapi ini mengarahkan, Yang Mulia," saut tim kuasa hukum Teddy lagi.
Baca juga: Istri AKBP Dody: Suami Saya Hanya Jalankan Perintah Teddy Minahasa
"Dengarkan dulu gilirannya, paham? Tunggu giliran. Kalau Anda keberatan, sampaikan di keberatannya. Banyak tempatnya, bukan di sini. Paham itu?" tegas Jon.