DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AW (27), warga Pangkalanjati Baru, Cinere, Depok, sempat kabur setelah dia memukuli ibunya, MN, pada Rabu (22/2/2023).
AW memukuli kepala ibunya hingga berdarah. Pemukulan bermula ketika AW diduga merasa kesal setelah dia tak dikasih uang untuk membeli rokok.
Ketua RT setempat, Saiman, mengatakan bahwa AW sempat melarikan diri sebelum Ketua Lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Maruloh bersama Binmas mendatangi rumah yang bersangkutan.
"Abis mukul (langsung) kabur, makanya kami langsung kontek (hubungi) LPM dan Binmas, terus pas dicek katanya (pelaku) sudah enggak ada di rumah," kata Saiman saat dijumpai di kediamannya, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Pria di Cinere Depok Pukuli Ibunya dengan Tangan Kosong, Kepala Korban Terluka
Saiman mengatakan, di dalam rumah tersebut hanya terdapat korban dengan kondisi memprihatinkan. Sebab, pada kepala korban terdapat luka dan berdarah.
"(Korban) langsung dibawa ke RS Fatmawati sama Bapak Maruloh sebagai LPM," kata dia.
Berselang beberapa hari kemudian atau tepatnya pada Jumat (24/2/2023), AW kembali ke rumahnya. Saat itulah polisi langsung meringkusnya.
"Pas hari kedua atau hari ketiganya, begitu pulang, (AW) langsung diamankan sama polisi," kata Saiman.
Baca juga: Seorang Pria Pukuli Kepala Ibunya di Cinere Depok, Diduga karena Tak Dikasih Uang Rokok
"Sekarang alhamdulillah, anaknya sudah ditahan di Polres Depok, jadi merasa lingkungan saya agak aman," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Iptu Indro WP mengatakan, sejauh ini penyidik belum mengetahui duduk perkara ataupun motif dari penganiayaan tersebut.
Sebab, penyidik belum dapat memeriksa AW secara intensif lantaran ia diduga mengalami keterbelakangan mental.
"Sudah kami interogasi. Cuma kok (AW) agak lain gitu, Makanya biar diperiksa dulu psikologisnya," kata Indro.
Baca juga: Pria Pukuli Kepala Ibunya di Cinere Depok, Pelaku Diduga Depresi
Indro mengatakan, AW telah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk menjalani tes kejiwaan.
"Yang bersangkutan, saya rujuk ke RS Kramatjati untuk mengetahui psikologisnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.