JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat 56 RT yang tersebar di 7 RW di Jakarta Timur terdampak banjir imbas hujan bercurah tinggi dan luapan Kali Ciliwung pada Senin (27/2/2023) sore.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Moh Insaf mengatakan, kelurahan dengan RT yang paling banyak terdampak banjir adalah Kampung Melayu.
"Ada 27 RT di Kampung Melayu yang terdampak banjir. Ketinggiannya ada yang hampir mencapai 2 meter," ujar dia ketika dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: RW 03 Cawang Jadi Titik Banjir Terparah di Jakarta Timur, Diklaim Tak Ada yang Mengungsi
Adapun ketinggian banjir di 27 RT di Kampung Melayu berada pada kisaran 20-150 centimeter.
Kemudian, kelurahan kedua dengan jumlah RT yang paling banyak terdampak banjir adalah Cawang.
Di kelurahan itu, ada 13 RT yang terendam banjir setinggi 35-175 cm.
Selanjutnya adalah Kelurahan Bidara Cina. Sebanyak 11 RT di sana terendam banjir setinggi 20-160 cm.
Baca juga: Update: Masih Ada 15 Titik Banjir di Kota Tangerang Hingga Sore Ini
Kemudian Kelurahan Cipinang Muara. Ada dua RT yang terendam banjir setinggi 40-50 cm.
"Kelurahan lainnya yang terdampak ada Cililitan, di sana ada 1 RT yang terendam banjir 100 cm," kata Insaf.
Ia melanjutkan, Kelurahan Jatinegara Kaum juga terdampak. Ada 1 RT yang terendam banjir setinggi 20 cm.
Kelurahan terakhir di Jakarta Timur yang terdampak banjir adalah Balekambang, dengan 1 RT terendam banjir 90 cm.
Baca juga: Kala Anak-anak di Kampung Melayu Jadikan Banjir Sebagai Hiburan Gratis...
Terkait penyebab banjir, Insaf menjelaskan bahwa 56 RT itu mengalami curah hujan yang tinggi, serta luapan Kali Ciliwung dan Kali Sunter.
Untuk pengungsi sendiri, terdapat 2 Kepala Keluarga dan 7 jiwa di Kelurahan Kampung Melayu yang mengungsi di SDN Kampung Melayu 01 Pagi.
Saat ini, pihak Insaf telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat).
BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, dan PMI untuk penanganan pengungsi.
"BPBD DKI mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan," pungkas Insaf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.