Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penerapan ERP, Produser Anggia Kharisma Minta Berkaca dari Ganjil-Genap: Macet Mah Macet Aja

Kompas.com - 02/03/2023, 11:19 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penerapan jalan berbayar atau elektronik road pricing (ERP) di Jakarta masih terus menjadi perbincangan masyarakat saat ini.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan ERP untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

Produser sekaligus Istri dari Angga Dwimas Sasongko, Anggia Kharisma buka suara sebagai masyarakat Jakarta khususnya pengguna jalan.

Baca juga: Produser Anggia Kharisma Keluhkan Kemacetan Tol JORR: Pagi, Siang, Malam Macet, Kacau...

Menurut Anggia, pemerintah masih harus terlebih dahulu mengkaji lebih dalam sebelum peraturan tersebut diresmikan.

Pasalnya, ia pun berkaca kepada peraturan Ganjil-genap yang lebih dulu diterapkan namun tidak berjalan efisien untuk mengurangi kemacetan.

"Aku belum bisa membaca ya situasinya, tapi dengan ganjil genap deh, enggak usah jauh-jauh lihat ERP. Macet mah macet aja," kata Anggia kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Menurut dia, kemacetan ini dipengaruhi padatnya populasi penduduk di Jakarta.

Terlebih, pada saat momen Lebaran yang membuat penduduk bertambah karena banyak pemudik membawa kerabatnya dari kampung halaman.

Baca juga: Massa Ojol Ikut Demo di DPR, Tolak ERP dan Minta Heru Budi Dicopot

"Ada pertumbuhan setiap tahunnya yang sangat signifikan terutama di bulan Lebaran. Semakin banyak pendatang setelah Lebaran," terang dia.

Anggia mengatakan, setelah pandemi Covid-19, arus lalu lintas di DKI Jakarta terasa lebih macet dan padat ketimbang sebelum pandemi.

"Exactly (lebih macet). Tapi kan aku nggak tahu ini harus dibuat seperti apa sih. Enggak usah lihat ERP. Tapi ya kalau gitu moda transportasinya harus disempurnakan, gitu lho," pungkas dia.

Diketahui, rencana penerapan ERP di Jakarta tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (Raperda PPLE).

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, tujuan penerapan ERP adalah untuk mengurai kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta.

Baca juga: Demo Tolak ERP, Mahasiswa: Jalan Berbayar Tak Relevan!

"Itu kan udah berjalan lama, sebelum saya mungkin sudah ada koordinasi. Itu kan tujuannya untuk bagaimana pengaturan volume kendaraan bisa diatur jam operasionalnya," kata Latif di Jakarta, Selasa (11/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com