Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Para Buruh Gendong demi Toilet Gratis di Pasar Tradisional

Kompas.com - 14/03/2023, 15:26 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran toilet gratis di pasar tradisional di Yogyakarta menjadi salah satu aspirasi yang masih diperjuangkan para buruh gendong.

Aspirasi ini bukannya tanpa alasan dan dibuat-buat. Sebab, upah buruh gendong yang tak seberapa dan tak menentu bisa saja lenyap jika mereka harus membayar biaya penggunaan toilet, apalagi itu digunakan beberapa kali dalam sehari.

Masyarakat yang berpenghasilan cukup pun kadang tak sudi mengeluarkan sejumlah uang untuk urusan hajat di toilet tempat umum, bagaimana

"Kalau sekali ke kamar mandi bayar Rp 2.000, bisa dihitung berapa banyak yang harus mereka bayar dalam sehari," kata Nadlrotussariroh, Direktur Yayasan Annisa Swasti (Yasanti), lembaga swadaya masyarakat yang memperjuangkan hak-hak perempuan pekerja, dikutip dari Harian Kompas, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Balada Buruh Gendong Pasar Beringharjo: Penghasilan Tak Menentu dan Risiko Pekerjaan yang Tinggi

"Makanya ada upaya untuk memperjuangkan toilet gratis. Ada beberapa toilet di pasar yang sudah gratis, tetapi ada yang belum," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Gunawan Nugroho Utomo mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mendukung keberadaan buruh gendong di pasar tradisional.

Salah satu contohnya, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta telah membuat nota kesepahaman dengan pengelola kamar mandi di pasar untuk menggratiskan kamar mandi bagi buruh gendong.

Namun, Gunawan berterus terang bahwa upaya menggratiskan kamar mandi bagi buruh gendong di pasar belum berjalan optimal.

Baca juga: Kisah Porter Stasiun Pasar Senen, Ada yang Berusia 70 Tahun Masih Bekerja Angkut Barang Penumpang

Sebab, masih ada penjaga toilet yang tetap meminta buruh gendong untuk membayar biaya penggunaan toilet.

Hal itu tentu memberatkan buruh gendong dan menjadi ganjalan yang harus benar-benar diselesaikan.

Oleh karena itu, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta berencana mempertemukan pengelola kamar mandi dengan paguyuban buruh gendong untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Gunawan menambahkan, keberadaan buruh gendong juga telah diakui dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pasar Rakyat.

Baca juga: Kisah Kuli Angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kerja Sepagi Mungkin demi Bayaran Lebih Besar

Dalam perda itu, buruh gendong disebut sebagai salah satu entitas ekonomi di pasar rakyat yang berhak mendapat perlindungan dan pemberdayaan.

"Dengan perda itu, perhatian dan keberpihakan terhadap teman-teman buruh gendong akan lebih baik lagi," tutur Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com