BOGOR, KOMPAS.com - Kasus pembacokan yang menewaskan AS (15), pelajar SMK Bina Warga 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat pekan lalu, disebut berkaitan dengan konflik antarsekolah.
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, permasalahan antara sekolah korban dengan sekolah pelaku sudah lama terjadi.
Konflik memuncak setelah para pelaku menerima pesan berisi tantangan yang dikirim melalui Instagram.
Bismo menyebut para pelaku terprovokasi, mereka lalu mendatangi sekolah korban untuk mencari orang yang mengirim pesan tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pembacok yang Tewaskan Pelajar SMK di Bogor, Satu Orang Masih Buron
"Awalnya ada tantangan via Instagram yang dikirim oleh A dari sekolah yang sama dengan korban. Pelaku terprovokasi lalu membalas tantangan itu dengan mendatangi sekolah tersebut," ungkap Bismo, Selasa (14/3/2023).
Bismo mengungkapkan, karena tak berhasil menemukan orang yang mengirim pesan tantangan itu para pelaku lalu melampiaskannya dengan melakukan pembacokan secara acak.
Nahas, saat itu korban yang sedang berjalan di sekitar kawasan lampu merah Simpang Pomad bersama temannya langsung dihampiri oleh para pelaku yang berjumlah tiga orang sambil menaiki sebuah sepeda motor.
Di atas sepeda motor yang masih melaju itu, satu orang pelaku langsung menebas leher korban dengan senjata tajam sejenis golok atau gobang.
Baca juga: Kronologi Siswa SMK Tewas Dibacok di Bogor, Sempat Dituntun Baca Syahadat oleh Pedagang Kopi
“Korban sempat jalan beberapa meter sebelum akhirnya terjatuh. Sehingga korban meninggal dunia terkena bagian leher. Kemudian ada ambulan lewat dan dibawa ke rumah sakit,” bebernya.
Atas kasus tersebut, polisi telah mengamankan dua dari tiga pelaku yakni MA (17) dsn SA (18). Keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda.
Sementara, satu orang lagi masih dalam pengejaran yaitu ASR (17) pelaku utama yang membacok korban.
Baca juga: Tebasan Maut Golok 1 Meter Memupus Cita-cita AS, Pelajar di Bogor yang Ingin Bahagiakan Sang Ibu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.