Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Manis Sri Saat Berjualan Takjil di Benhil, Bisa Kantongi Pendapatan Bersih Rp 20 Juta Sebulan

Kompas.com - 26/03/2023, 15:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan selalu jadi momentum munculnya pedagang musiman, tak terkecuali di Ibu Kota. Berjualan takjil atau makanan dan minuman untuk berbuka jadi peluang yang cukup menjanjikan bagi pedagang kecil.

Tak hanya pedagang, keriuhan berbelanja jajanan pasar menjelang waktu berbuka atau dikenal dengan istilah "ngabuburit" nyatanya juga dirindukan sebagian besar masyarakat.

Setelah sempat lengang karena pandemi Covid-19, pasar Ramadhan kembali bergeliat. Sejak Kamis pukul 13.30, sejumlah pedagang sudah nampak membuka lapaknya di Balai Warga Rukun Warga (RW) 001, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Baca juga: Begini Serunya Jajan Takjil di Pasar Ramadhan Benhil Sambil Ditemani “Live Music”

Cuaca terik tak sedikit pun menyurutkan konsumen untuk ikut berburu takjil sore itu. Kebanyakan dari mereka bakal membawa aneka jenis makanan dalam sebuah kantong kresek untuk dibawa pulang.

Sri Nur Aini (57) pun semringah bisa kembali melihat keramaian yang sempat redup sepanjang 2020-2021 karena pandemi. Geliat pasar yang mulai ramai itu memberi harapan baru bagi Sri.

Pedagang lauk pauk ini mampu mengantongi pendapatan bersih hingga 20 juta dari hasil berjualan gudeg, rendang, dan opor ayam selama Ramadhan tahun lalu.

Tahun ini, setidaknya Sri menjual 26 menu lauk pauk dengan harga antara Rp 15.000 hingga Rp 40.000 per porsi.

Baca juga: Cerita Warga Berburu Takjil di Benhil: Kaget, Banyak Banget yang Jualan

"Untuk saat ini belum tahu karena ada juga yang berjualan seperti saya. Kalau tahun lalu, hanya saya yang berjualan ini," ujar Sri, dikutip dari Harian Kompas, Jumat (24/3/2023).

Ketua RW 001 Bendungan Hilir, Prety Abas, saat diwawancara di Pasar Ramadhan Benhil, Kamis (23/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)Xena Olivia Ketua RW 001 Bendungan Hilir, Prety Abas, saat diwawancara di Pasar Ramadhan Benhil, Kamis (23/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Sekitar pukul 16.15 WIB, jalanan di sekitar Pasar Ramadha Bendungan Hilir makin padat hingga macet sesekali. Kan­tong-kantong parkir dipenuhi sepeda motor dan mobil.

Ketua RW 001 Bendungan Hilir Prety Abas mengatakan, jumlah pedagang di wilayahnya itu meningkat dibandingkan tahu lalu.

Menurut dia, animo masyarakat yang ingin berjualan takjil tahun ini tergolong tinggi lantaran kuota terpenuhi hanya dalam dua hari dari jangka pendaftaran selama sepekan.

"Kebanyakan (pedagang) warga sini, tetapi ada sebagian orang luar juga. Kami menerapkan subsidi bagi warga sekitar," tutur Prety.

 

Artikel ini telah tayang di Harian Kompas dengan judul Berburu Takjil, Sinyal Positif Geliat Sektor Riil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com