JAKARTA, KOMPAS.com - Ellen (30), seorang pedagang kolak di Bundaran Akbar, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Utara, mengatakan bahwa makin banyak pedagang takjil yang berjualan di kawasan tersebut.
Akibatnya, pendapatan Ellen merosot. Ellen memprediksi, pendapatannya sampai akhir Ramadhan nanti tak akan sebanyak pendapatan Ramadhan tahun lalu.
"Kalau tahun lalu, saya sebulan bisa Rp 10 juta. Sekarang boro-boro, enggak sampai Rp 10 juta," kata Ellen saat ditemui Kompas.com di lapak jualannya, Senin (27/3/2023).
"Sekarang (satu bulan Ramadhan tahun ini) paling Rp 4 juta, Mas. Sekarang sudah dapat Rp 500.000 saja sudah alhamdulillah," imbuh dia.
Baca juga: Ragam Jajanan Tersedia, Pemburu Takjil Tumplak di Bundaran Akbar Kemayoran
Ellen yang menjajakan kolak di samping tempat jualan adiknya, Jihan (21), menceritakan, dulu area Bundaran Akbar masih sepi pedagang.
"Saya tinggal di belakang sini. Dulu yang jualan masih saudara semua. Ini aja sederetan saudara semua. Tapi sekarang siapa saja bisa jualan di sini," ucap Ellen.
Terlebih, kata Ellen, tidak ada syarat khusus untuk berjualan di sana. Pedagang hanya perlu membayar uang kebersihan.
"Ya kalau mau dagang mah tinggal bayar uang kebersihan," timpal Jihan yang berjualan gorengan.
Baca juga: Berburu Takjil di Bundaran Akbar Kemayoran, Ada Pentol Ayam hingga Selendang Mayang
Dengan adanya persaingan tersebut, Ellen dan Jihan mengeluhkan sepinya pembeli.
"Sekarang mah sepi. Nih lihat, jam segini (16.15 WIB), masih kosong. Paling baru mulai ramai jelang buka puasa," ucap Ellen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.