Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Mutu Makanan, Pengurus Masjid Istiqlal Periksa Menu Buka Puasa Sebelum Dibagikan ke Jemaah

Kompas.com - 28/03/2023, 04:15 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Masjid Istiqlal selalu mengecek ulang nasi boks sebelum dibagikan kepada jemaah jelang buka puasa untuk mempertahankan kualitas makanan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan sekaligus Ketua Panitia Amaliyah Ramadhan 1444 Hijriah Bukhori saat diwawancarai Kompas.com, Senin (27/3/2023).

“Kami cek ulang untuk (pertahankan) standar mutu makanan,” kata Bukhori.

Baca juga: Ngabuburit di Masjid Istiqlal, Ada Tausiyah Agama hingga Takjil

Bukhori memaparkan, pengurus masjid telah menentukan anggaran sebesar Rp 30.000 untuk sekotak nasi dengan lauk lengkap. Setiap makanan itu datang, para pengurus akan mengecek makanan-makanan tersebut terlebih dahulu.

“Kami buka dulu, sesuai enggak dengan ketentuan, soalnya sudah ada daftar makanannya, sudah dijanjikan di kontrak. Kalau tidak sesuai, kami tegur,” papar Bukhori.

Sebagai contoh, Bukhori menuturkan, makanan yang tidak sesuai standar adalah makanan yang basi atau terguyur hujan, atau tidak sesuai dengan menu yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Kayak yang kehujanan kemarin, 50 boks, enggak kami bayar. Kalau masih bisa dimakan, kami kurangi harga bayarnya,” tutur dia.

“Kami cek seperti itu untuk memastikan bahwa yang datang itu sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan,” lanjut Bukhori.

Baca juga: Sepi Pembeli, Penjual Takjil Ini Pilih Bagikan Dagangan ke Orang Tak Mampu

Adapun Masjid Istiqlal menyiapkan ribuan nasi boks jelang buka puasa bagi jemaah yang beribadah di masjid.

Selain itu, Masjid Istiqlal juga terbuka apabila warga mau memberikan donasi, baik itu berupa uang ataupun makanan jadi.

Bukhori menuturkan, pengurus masjid selalu berupaya agar para jemaah membawa pulang sesuatu setelah datang ke masjid.

“Kami juga (upayakan) supaya yang datang tidak sama sekali tidak dapat. Kalau ada kurma atau minuman dari jemaah, kami bagikan. Minimal membatalkan puasa, contoh dengan kopi luwak botolan,” tutur dia sambil terkekeh.

Baca juga: Berburu Takjil di Bundaran Akbar Kemayoran, Ada Pentol Ayam hingga Selendang Mayang

Kegiatan berbagi takjil dan menu buka puasa itu, kata Bukhori, merupakan upaya agar rahmat Allah saat Ramadhan dapat dirasakan oleh banyak orang.

“Ramadhan itu bulan penuh rahmat. Rahmat Allah itu biar dirasakan oleh banyak orang. Kami sebagai lembaga masyarakat yang bergerak di bidang keagamaan, tentu kami harus peduli ke sana,” ujar dia.

“Kami menjadikan contoh bahwa kami peduli pada masyarakat. Untuk sama-sama merasakan bahwa Istiqlal itu kehadirannya ada manfaatnya bagi umat,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com