JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi berburu takjil untuk menu berbuka puasa kerap dilakukan warga selama berlangsungnya bulan suci Ramadhan.
Salah satu lokasi pasar takjil berada di Jalan Kebon Kacang, tepat di belakang Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat.
Berbagai menu buka puasa tersedia di pasar takjil itu. Hidangan khas Ramadhan yang tersedia yakni gorengan, jus, aneka es buah, hingga pisang cokelat.
Bulan Ramadhan pada tahun ini rupanya mendatangkan keberkahan bagi masyarakat yang berdagang dibanding dua tahun sebelumnya karena situasi pandemi Covid-19.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Agus, pedagang pisang cokelat. Ini tahun keenam Ramadhan bagi Agus berdagang di kawasan Kebon Kacang.
"Untuk tahun ini lebih ramai sih. Kalau (saat pandemi Covid-19) itu kan ada penurunan omset," ujar Agus, Selasa (28/3/2023).
Tampak satu per satu pembeli datang dan mendekati gerobak berwarna silver. Mereka membeli dengan nominal yang beragam.
"Bang beli bang Rp 10.000 saja," kata pembeli kepada Agus.
kedatangan para pembeli itu menyita aktivitas Agus yang sedang mengupas kulit dan memotong pisang untuk digoreng.
Ia menjual untuk satu pisang cokelat itu seharga Rp 2.500. Adapun hasil keuntungan yang didapat disebut lebih dari Rp 500 ribu per hari.
"Ada lebih dari RP 500 ribu per hari. Ini selama pas sudah tidak ada pandemi COvid-19," katanya.
Baca juga: Berburu Takjil di Bundaran Akbar Kemayoran, Ada Pentol Ayam hingga Selendang Mayang
Sementara itu, warga yang membeli takjil di pasar takjil Kebon Kacang ini disebut biasanya selalu ramai sampai dengan satu minggu terakhir Ramadhan atau tujuh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Setelah itu, pembeli mulai sepi, karena diduga juga banyak masyarakat yang mulai mudik Lebaran. Tak terkecuali Agus sendiri.
"Pulang (mudik) nanti. Seminggu mau lebaran," kata Agus.
Anis, pedagang takjil lainnya di Kebon Kacang juga mengungkap hal serupa.