DEPOK, KOMPAS.com - Pihak keluarga mempertanyakan tindak lanjut pembentukan tim khusus untuk mengusut kematian Akseyna Ahad Dory (19).
Sebagai informasi, dalam rapat dengan perwakilan Polres Depok dan Polda Metro Jaya di Kompolnas pada Oktober 2022, diputuskan adanya pembentukan tim khusus.
"Kemarin kan rapat di Kompolnas dihadiri polda, polres, ada putusan buat timsus. Tapi sekarang progresnya enggak tahu," kata ayah Akseyna, Marsekal Pertama TNI (Purn) Mardoto, kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: 8 Tahun Kematian Akseyna, Sang Ayah: Kami Tak Menyerah meski Nyaris Putus Asa
Hingga lima bulan setelah keputusan dalam rapat tersebut, Mardoto mengaku belum memperoleh perkembangan terbaru atas pembentukan tim khusus tersebut.
"Saya tidak mendapat gambaran apakah sudah terbentuk apa belum," kata Mardoto.
"Silakan dikonfirmasi aja coba ke Polda apa ke Polres, seperti apa," imbuh dia.
Adapun Akseyna ditemukan meninggal di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, 26 Maret 2015, atau delapan tahun lalu.
Pemuda yang menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI, saat pertama kali ditemukan, diduga bunuh diri.
Baca juga: Menanti Kapolres Depok yang Baru Lunasi Janji kepada Keluarga Akseyna...
Namun, polisi saat itu tak berhenti menyelidiki. Sejumlah saksi, barang bukti, dan hasil visum kembali diperiksa.
Penyidik juga memanggil ahli grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation Deborah Dewi untuk memberikan keterangan terkait tulisan tangan pada surat yang diduga tulisan Akseyna.
Hasilnya, Debora menyatakan bahwa tulisan tangan pada surat itu bukan tulisan tangan almarhum Akseyna. Polisi kemudian berkeyakinan Akseyna adalah korban pembunuhan.
"Yang bisa diketahui adalah korban meninggal diduga bukan karena bunuh diri,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Krishna Murti.
Baca juga: Tak Putus Harapan Keluarga Memburu Pembunuh Akseyna
Meski telah yakin bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan, polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.
Polisi menyebutkan, pengungkapan kasus ini cukup sulit karena kondisi tempat kematian korban sudah rusak akibat dimasuki orang yang tidak berkepentingan.
Setelah delapan tahun terlewati, kasus kematian Akseyna masih menjadi misteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.