Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan ke Rumah Si Pitung Ambles, Akses Warga Marunda Dialihkan Lewat Rumah Susun

Kompas.com - 30/03/2023, 11:59 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan yang mengarah ke Rumah Si Pitung, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara ditutup sementara lantaran jembatan yang ada di sana ambles.

Jembatan itu ambles setelah dilintasi dua truk tronton berisi 23 ton kerikil menuju ke PT KTU pada Rabu (29/3/2023) sekitar pukul 05.00 WIB.

Lurah Marunda Agung Dian Cahyono mengatakan, akses warga dari dua rukun tetangga (RT) di dekat Rumah si Pitung kini harus melewati Rumah Susun Marunda dari Jalan Masjid Al Alam.

"Jalan ditutup sementara. Warga sudah kami imbau memutar ke Rumah Susun Marunda," kata Agung, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Kronologi Amblesnya Jembatan Akses Rumah si Pitung: Sopir Tronton Bawa 23 Ton Kerikil dan Nekat Ikuti Google Maps

Berdasarkan pantauan di lokasi, kendaraan apa pun memang sudah tidak bisa melintas jembatan yang menuju ke Rumah si Pitung itu.

Yang bisa lewat hanyalah pejalan kaki, itu pun harus berhati-hati karena bagian material jembatan yang ambles ada pada dua ujungnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Trisno mengatakan, jembatan mengalami kerusakan pada bagian omprit naik dan turun.

Permukaan omprit yang sejatinya berisi tanah uruk mengalami penurunan.

"Amblesnya pada bagian omprit jembatan. Jalan ditutup sementara agar menghindari semakin parahnya kerusakan jembatan," terang Trisno.

Baca juga: Jembatan Ambles di Marunda Usai Dilintasi Tronton, Pemprov DKI Minta Perusahaan Tanggung Jawab

Trisno menuturkan, perbaikan jembatan akan dilakukan segera dengan cara membobok omprit yang dilanjutkan dengan menambah urunan tanah dan mengecornya kembali.

"Secepatnya akan diperbaiki. Diperkirakan perbaikan memakan cukup lama karena adanya proses pengecoran," tutur Trisno.

Adapun jembatan itu ambles akibat dua truk tronton itu nekat melintas meski kondisi jalan sempit akibat mengikuti arah yang ditunjukan oleh aplikasi Google Maps.

Amblesnya jembatan akses Rumah si Pitung membuat warga setempat kesal. Pasalnya, jembatan itu menjadi akses utama warga sekitar.

Baca juga: Pijakan Besi Longgar dan Anak Tangga Licin, Warga Harap Jembatan Cempaka Mas Direvitalisasi

Adapun kerusakan tepatnya berada di dua sisi tanjakan-turunan jembatan. Material aspal dari jembatan ini sudah terputus di hulu dan hilirnya.

Di kedua sisi jembatan, material ambles dengan kedalaman lebih dari 10 sentimeter.

Kondisi ini membuat kendaraan apapun sudah tidak bisa melintasi jembatan yang mengarah ke cagar budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam Marunda itu.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jembatan Rumah Si Pitung Ambles, Akses Warga Dialihkan Lewat Rumah Susun Marunda(Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com