Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Bos Travel PT Naila, Sandra Gagal Berangkat Haji Sejak 2016

Kompas.com - 30/03/2023, 20:51 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya baru-baru ini menangkap bos PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, Mahfudz Abdulah, karena menipu calon jemaah yang hendak berangkat umrah. 

Rupanya, bukan kali ini saja Mahfudz menipu calon jemaah yang hendak berangkat ke tanah suci. 

Mahfudz juga diketahui pernah tertangkap melakukan tindak pidana serupa pada 2016, namun hanya divonis 8 bulan penjara. 

Sandra Devy (58) menjadi salah satu korbannya.

Ia gagal berangkat ibadah haji pada 2016 lalu karena ditipu oleh Mahfudz yang saat itu masih memimpin perusahaan travel bernama PT Garuda Angkasa Mandiri Tour and Travel.

"Waktu itu tahun 2016, saya daftar haji plus berdua adik saya, biaya per orang Rp 180-an juta, berdua itu Rp 350 juta, Saya DP waktu itu Rp 202 juta bulan Februari 2016 waktu masih PT Garuda Angkasa Mandiri yang mengelola Mahfudz juga," kata Sandra kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Pernah Ditangkap pada 2016, Bos Travel Naila Cuma Dipenjara 8 Bulan soal Penipuan Umrah

Tak lama setelah menyetor uang muka, Sandra mengetahui tentang penangkapan Mahfudz di televisi.

Kata Sandra, sebagian calon jemaah ada yang dikembalikan uangnya karena Mahfudz saat itu ditangkap polisi.

Sayangnya, Sandra tidak termasuk ke dalamnya. Dia gagal ibadah haji dengan adiknya dan tidak mendapatkan haknya.

Kala itu, Sandra juga sempat meminta ganti menjadi ibadah umrah dengan total 9 orang, namun tetap gagal.

"Sebagian dibayar sama dia, saya enggak kebayar. Beberapa jemaah juga sempat diberangkatin umrah tapi banyak yang enggaknya," kata dia.

Baca juga: Bos Travel Umrah Naila Pakai Miliaran Rupiah Uang Jemaah untuk Beli Rumah hingga Mobil

Saat itu, Sandra dan korban lain telah melaporkan ke Polda Metro Jaya, lalu dilimpahkan ke Polres Tangerang.

Beberapa tahun berlalu, Sandra mencoba menghubungi pihak Mahfudz yang kembali membuka travel umrah dengan nama PT Naila Syafaah Wisata Mandiri.

"Sudah tidak bisa saya hubungi, itu jemaahnya banyak banget sampai sekarang banyak yang belum dibayar. Ada yang Rp 500 juta, Rp 1,5 M, banyak lah," katanya.

Sampai sekarang, Sandra belum menerima uangnya kembali, begitu juga dengan jemaah lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com