JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia.
Padahal, berdasarkan riset TomTom InterInternational, Jakarta sebelumnya menduduki peringkat ke-46.
"Basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53 persen," ujar Syafrin, dilansir dari Antara, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Dishub DKI Tambah Lokasi Penutupan Putaran Balik atau U-turn Jadi 32 Titik, Catat Lokasinya
Adapun lembaga TomTom InterInternational mengukur indeks kemacetan lalu lintas di 389 kota di 56 negara pada 2022, salah satunya Jakarta.
Jakarta dan Manila di Filipina merupakan dua kota di Asia Tenggara yang berada di 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat TomTom.
Namun, indeks di Jakarta masih lebih baik dibandingkan Manila yang berada di peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit.
Pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta sempat berapa pada peringkat ke-31 dan membaik pada 2021 pada peringkat ke-46.
Syafrin berharap, berbagai upaya yang dilakukan nanti dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta, salah satunya menutup putaran balik atau u-turn di 32 titik.
Baca juga: Bukan Tutup U-turn, Pengamat Sarankan Dishub Atur Lalin untuk Atasi Kemacetan Jakarta
“Yang sudah dieksekusi kemarin 22 titik dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya dari sisi kinerja lalu lintas dan seterusnya,” ungkap Syafrin.
Adapun penutupan putaran balik yang ada di Jakarta itu akan dilakukan secara bertahap. Hasilnya akan dievaluasi secara berkala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.