Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Potongan Tembok Berlin di Kalijodo, Satu-satunya di Kawasan Asia Tenggara

Kompas.com - 09/04/2023, 20:00 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Potongan Tembok Berlin di RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara menjadi satu-satunya peninggalan sejarah tersebut di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, di sekitar potongan Tembok Berlin ini, terdapat juga beberapa patung yang disebut sebagai Patung Menembus Batas.

Kedua benda sejarah tersebut diketahui merupakan gambaran suasana tembok pembatas yang digunakan untuk membagi Jerman Barat dan Jerman Timur antara tahun 1961 hingga 1989.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Tembok Berlin

Kini, potongan Tembok Berlin dan Patung Menembus Batas tersebut sudah termakan usia.

Beberapa huruf timbul dari nama Gubernur DKI Jakarta yang terpampang di Patung Menembus Batas sudah hilang.

Sementara itu, juga terdapat karat di patung tersebut, membuat warnanya tidak mengkilap seperti dahulu.

Menurut pengelola RPTRA Kalijodo Bobby, potongan Tembok Berlin itu masih terawat.

"Iya asli semua itu. Gambar, terus warna yang kusam itu asli dari Berlin sana masih tetap dipelihara," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Alasan Kalijodo Jadi Lokasi Peletakan Batu dari Tembok Berlin

Menurut dia, nama-nama Gubernur DKI seperti Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Syaiful Hidayat dituliskan di patung tersebut karena Tembok Berlin ini merupakan program mereka.

"Ya sejarah aja lah. Nama yang tadi kita lihat ya, ada nama dari Pak Fauzi bowo, pak Ahok sampai Pak Djarot ya. Jadi karena programnya beliau, ada lah nama mereka di situ," tambah dia.

Bobby mengatakan, saat Tembok Berlin ini diperkenalkan di RPTRA Kalijodo, banyak kalangan mahasiswa yang melakukan penelitian untuk tugas akhir.

Dahulu banyak mahasiswa yang meminta ditunjukkan arah oleh pengelola karena belum tahu keberadaan potongan Tembok Berlin tersebut.

"Mereka mau ambil dokumentasi soal tugas akhir, ada juga banyak mereka khusus ya," jelas dia.

Baca juga: 4 Batu dari Tembok Berlin yang Disumbangkan ke Kalijodo Senilai Rp 62,3 Miliar

"Dulu mereka belum tahu. Ramai ya dulu satu-satu mahasiswa ke sini. Kalau sekarang sudah tahu kan," tambah Bobby.

Sebelumnya, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Michael von Ungern-Sternberg, mengatakan, RPTRA Kalijodo menjadi satu-satunya tempat yang terdapat potongan tembok Berlin di Asia Tenggara.

Tidak ada negara lain di Asia Tenggara yang memiliki potongan tembok itu.

"Potongan tembok Berlin tersebar di berbagai belahan dunia. Namun di Asia sendiri tidak banyak. Saya rasa di Asia Tenggara, ini satu-satunya," ujar Michael di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com